London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Jumat waktu setempat (2/12/2022), mencatat kerugian untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergerus 0,03 persen atau 2,26 poin menjadi menetap di 7.556,23 poin.

Indeks FTSE 100 merosot 0,19 persen atau 14,56 poin menjadi 7.558,49 poin pada Kamis (1/12/2022), setelah terangkat 0,81 persen atau 61,05 poin menjadi 7.573,05 poin pada Rabu (30/11/2022), dan bertambah 0,51 persen atau 37,98 poin menjadi 7.512,00 poin pada Selasa (29/11/2022).

Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan distributor produk pipa dan pemanas multinasional Inggris-Amerika Ferguson PLC yang merosot 2,53 persen, serta perusahaan investasi ekuitas yang berfokus pada penyediaan modal untuk membantu perusahaan tumbuh melalui pasar private dan publik Intermediate Capital Group PLC jatuh 1,97 persen.

Sementara itu, Associated British Foods PLC, sebuah perusahaan industri pemrosesan dan ritel makanan multinasional Inggris melambung 5,04 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan industri kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Inggris Rolls-Royce Holdings PLC yang melonjak 3,82 persen, serta perusahaan jasa keuangan yang menjual dana, saham dan produk terkait kepada investor ritel di Inggris Raya Hargreaves Lansdown PLC terangkat 2,25 persen.

Baca juga: Saham Prancis hentikan reli, indeks CAC 40 tergelincir 0,17 persen
Baca juga: Saham Jerman perpanjang keuntungan, indeks DAX 40 terkerek 0,27 persen
Baca juga: Saham China balik melemah, indeks Shanghai ditutup merosot 0,29 persen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022