Jadi hampir setiap hari kami melakukan pasar murah.

Jayapura (ANTARA) - Perusahaan Umum (Perum) Bulog Papua dan Papua Barat gencar melaksanakan pasar murah terutama di tingkat distrik dan kelurahan untuk mengantisipasi kenaikan inflasi pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Manajer Operasional Pelayanan Publik Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat Muh. Yusri Muin, di Jayapura, Jumat, mengatakan pihaknya telah bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat guna melaksanakan pasar murah di distrik dan kelurahan.

"Jadi hampir setiap hari kami melakukan pasar murah, tetapi juga kami melaksanakan operasi pasar untuk mengendalikan harga beras," katanya pula.

Menurut Yusri, pihaknya pada Kamis (1/12) juga telah bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Keerom untuk melaksanakan pasar murah di wilayah itu.

Dia menjelaskan pelaksanaan pasar murah di tingkat distrik dan kelurahan telah dilakukan sejak Agustus sampai dengan Desember 2022.

"Biasanya dari kelurahan atau distrik menyurati ke kami kemudian kami membuka gerai di lokasi setempat untuk pasar murah," ujarnya.

Kemudian, kata dia lagi, pihaknya juga menjalin kerja sama lintas sektoral dengan pemilik stok bahan pokok yang lain serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) provinsi dan kota untuk pasar murah.

Dian menambahkan untuk stabilisasi harga beras, pihaknya setiap hari membuka pelayanan khusus bagi outlet penjualan pangan pokok atau disebut Rumah Pangan Kita (RPK) yang merupakan binaan Perum Bulog Papua dan Papua Barat untuk membeli beras dan dijual kembali.

"Jadi mereka membeli beras di kami dengan harga Rp8.900 per kilogram kemudian mereka menjual lagi dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah yakni sebesar Rp10 ribu per kilogram," katanya lagi.
Baca juga: Dinsos Papua: Kemensos kirim 20 ton beras untuk korban banjir
Baca juga: Pemerintah kirim 8,9 ton beras ke Distrik Kuyawage atasi kekeringan

Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022