"Lock up period GOTO telah berakhir tanggal 30 November 2022. Sejak lock up dicabut, saham GOTO mengalami tekanan jual hingga menyentuh ARB (Auto Rejection Bawah)," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia di Jakarta, Jumat.
Nyoman menyampaikan, penurunan saham GOTO berdampak terhadap penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Jika disimulasikan, per tanggal 28 November bobot GOTO pada IHSG adalah 4,89 persen. Apabila GOTO turun 7 persen dalam satu hari perdagangan, maka efek terhadap penurunan IHSG dalam satu hari perdagangan bursa sebesar 4,89 persen x -7 persen = -0,34 persen," ujar Nyoman.
Sebagaimana telah diungkapkan di dalam Prospektus GOTO, periode larangan pengalihan saham (lockup) atas saham Seri A yang dimiliki oleh para pemegang saham pra-IPO selama delapan bulan sejak tanggal efektif penawaran umum perdana perseroan sesuai dengan ketentuan Pasal 6 ayat (2) peraturan OJK No 22/POJK.04/ 2021 berakhir pada 30 November 2022.
Sehingga terhitung sejak 1 Desember 2022, seluruh saham seri A, di luar saham treasuri, yang telah dikeluarkan oleh perseroan sejumlah 1.123.527.533.886 saham seri A akan dapat diperdagangkan di BEI mewakili sekitar 95 persen dari total modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh.
Adapun "free float public" perseroan adalah sebesar sekitar 64 persen dari seluruh saham yang merupakan total saham modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
"Free float publik" termasuk di dalamnya saham seri A yang dimiliki oleh pemegang saham kurang dari 5 persen dari seluruh saham perseroan.
Saham GOTO jelang akhir pekan ini langsung mengalami ARB pada pembukaan perdagangan saham. Saham GOTO terkoreksi 9 poin atau 6,38 persen ke posisi Rp132 per saham.
Baca juga: GoPay jaga konsistensi pertumbuhan bisnis finansial GoTo
Baca juga: Efisiensi startup dinilai untuk keberlangsungan ekosistem dan mitra
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022