Jakarta (ANTARA) - Calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan akan mengevaluasi pendekatan keamanan di Papua ketika dirinya resmi menjadi Panglima TNI.
"Kita lihat situasinya, apakah (pendekatan keamanan di Papua) masih relevan atau tidak. Tadi saya sampaikan bahwa walaupun TNI tegas, namun tetap harus humanis," kata Yudo di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan evaluasi tersebut dilakukan karena ada daerah di Papua yang kondisinya sudah relatif kondusif, namun ada yang masih memiliki tingkat kerawanan yang tinggi.
Karena itu menurut Yudo, dirinya akan mengevaluasi operasi keamanan yang selama ini diterapkan di Papua dan sudah disampaikan nya secara rinci kepada Komisi I DPR RI.
Baca juga: Kapolri optimistis sinergitas TNI-Polri semakin solid
Baca juga: Komisi I setujui Laksamana Yudo jadi Panglima TNI
"Dari operasi yang tadi sudah disampaikan, tentunya akan kami evaluasi. Tadi juga sudah saya sampaikan di Komisi I DPR, jadi tidak semuanya mungkin dengan operasi yang sama," ujarnya.
Sebelumnya, Rapat internal Komisi I DPR RI pada Jumat sore menyetujui Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Panglima TNI, setelah yang bersangkutan menjalani rangkaian uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI.
Dalam uji kelayakan tersebut, Yudo Margono berjanji akan mengerahkan semua daya dan upayanya agar tidak ada oknum TNI yang melakukan tindakan tidak terpuji dan bersikap arogan menyakiti rakyat.
Baca juga: Laksamana Yudo Margono soroti konstelasi geopolitik global
"Apabila nanti saya mendapat kepercayaan jadi Panglima TNI, maka saya akan kerahkan daya dan upaya agar tidak ada oknum TNI bertindak tidak terpuji dan arogan yang menyakiti rakyat," kata Yudo dalam uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI di Kompleks Parlemen.
Dia mengatakan TNI sebagai tentara rakyat harus bersikap humanis, disegani bukan ditakuti, ramah, sopan, serta bersikap sederhana. Yudo menekankan bahwa prajurit TNI harus bersikap sederhana dan selalu hadir mengatasi kesulitan rakyat.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022