bicara green jobs, dimulai dulu dari pendidikan. Harus ada kesetaraan dulu jangan sampai hanya di Jakarta yang bicara green jobsJakarta (ANTARA) - Staf Khusus Presiden RI, Billy Mambrasar mengatakan perkembangan pekerjaan hijau atau green jobs di Indonesia perlu didukung dengan kesetaraan pendidikan dan integrasi pola pikir hijau harus dilakukan di dalam kurikulum sedini mungkin.
Dalam acara SDGs Annual Conference 2022 virtual diikuti di Jakarta, Jumat, Billy menyoroti bahwa meski Indeks Pembangunan Manusia Indonesia 2022 sudah mencapai 72,91 tapi perkembangan sumber daya manusia masih tidak merata di Tanah Air.
"Walaupun angka Human Development Index kita naik pesat tetapi terjadi gap yang begitu besar," ujar Billy, yang juga menjadi Duta SDGs Indonesia.
Dia memberi contoh bagaimana angka Indeks Pembangunan Manusia di kota besar seperti Jakarta hampir mencapai 80, sementara di wilayah lain bahkan masih ada yang memiliki angka 50.
Baca juga: Upaya kurangi karbon China ciptakan banyak pekerjaan ramah lingkungan
Baca juga: Koaksi nilai transisi energi ciptakan banyak lapangan pekerjaan hijau
"Artinya kalau kita sebagai suatu bangsa ingin naik, kita bicara green jobs, dimulai dulu dari pendidikan. Harus ada kesetaraan dulu jangan sampai hanya di Jakarta yang bicara green jobs atau tentang pembangunan berkelanjutan tetapi message itu tidak sampai ke seluruh penjuru," jelasnya.
Untuk itu, pola pikir "hijau" dan "berkelanjutan" harus terintegrasikan di kurikulum pendidikan yang perlu menyentuh seluruh masyarakat di Tanah Air.
Secara khusus dia memberikan contoh bagaimana pendidikan anak-anak di Merauke, yang daerahnya banyak memiliki pekerjaan di bidang pertanian, dapat diintegrasikan dengan unsur keberlanjutan seperti menggunakan pupuk organik.
"Jadi kita harus providing jobs, memastikan mereka bisa bekerja dan bagaimana green mindset itu dimasukkan ke dalam kurikulum sedini mungkin," demikian Billy Mambrasar.
Baca juga: Legislator harapkan kebijakan nyata untuk pekerjaan ramah lingkungan
Baca juga: Farmasi Hijau tawarkan lebih banyak manfaat untuk lingkungan
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022