Jakarta (ANTARA News) - Sebagian besar investor tol pemenang tender tahun 1997 sampai saat ini masih belum memulai pekerjaan karena terkendala pembebasan lahan.
"Mereka (investor) seharusnya segera memulai pekerjaan, tetapi sampai saat ini masih terkendala soal lahan," kata anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Parlindungan Simanjuntak di Jakarta, Senin.
Memang sebelumnya PT Jasa Marga persero akan mengalokasikan dana Rp3 triliun untuk pengadaan lahan, namun apakah nantinya untuk mengatasi kendala tersebut sampai saat ini masih dalam pembicaraan.
Menurut Parlindungan, sebagian besar ruas yang dikerjakan investor tersebut merupakan Tol Trans Jawa, sehingga untuk mempercepat pembangunan seharusnya ada pola pembiayaan tersendiri untuk pembebasan lahan.
Sebelumnya pemerintah berniat untuk menyediakan dana bergulir (revolving fund) yang disiapkan dari APBN untuk pembebasan lahan, namun kenyataannya rencana itu sulit direalisasikan sampai kemudian ada usulan pola tersebut digantikan PT Jasa Marga.
Sebelumnya Direktur Utama PT Jasa Marga, Frans S. Sunito mengatakan, sekalipun nantinya perseroan menyediakan dana bergulir tetapi penyalurannya akan tetap mengacu prinsip bisnis sesuai UU BUMN No. 19 tahun 2003.
Termasuk apakah pola dari penyaluran itu nantinya seperti dana bergulir (revolving fund) ataukah konsep lain di antaranya PT Jasa Marga akan ikut dalam penyertaan modal.
Sejauh ini masih terdapat 11 ruas yang menjadi bagian tol Trans Jawa hasil tender tahun 1997 yang belum dibangun para pemenang tender. Dengan panjang total jalan sekitar 522,8 kilometer, ruas-ruas tersebut kelak akan menyambungkan antara Jakarta-Surabaya.
Ruas-ruas tol tersebut meliputi tol Cikampek-Palimanan (dengan investor PT Lintas Marga Sedaya), Kanci-Pejagan (PT Bakrie Investindo), Pejagan-Pemalang (PT Sumber Mitra Jaya), Pemalang-Batang (PT Sumber Mitra Jaya), Batang-Semarang (PT Marga Setiapuritama), Semarang-Solo (PT Jasa Marga), Gempol-Pasuruan (PT Jasa Marga), Pasuruan-Probolinggo (PT Bukaka Teknik Utama), Kertosono-Mojokerto (PT Hanurata Coy Ltd), Surabaya-Mojokerto (PT Marga Nujyasumo Agung), dan Pandaan-Malang (PT Setdco Marga Nusantara).
Menyangkut sumber dana Rp3 triliun, PT Jasa Marga kemungkinan akan menjual sebagian kepemilikannya di ruas-ruas yang telah beroperasi atau menjual pendapatan ke depan (sistem ijon).
Dalam upaya memperkuat permodalan, PT Jasa Marga juga merencanakan melepaskan sebagian saham milik pemerintah. Sumber menyebutkan saham akan dilepas secara bertahap sampai dengan 30 persen.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006