Moderasi beragama merupakan pilihan tepat dan selaras dengan jiwa Pancasila, di tengah adanya gelombang ekstrimisme
Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura menyebut moderasi beragama selaras dengan nilai - nilai Pancasila dalam menjunjung tinggi kebhinnekaan untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Pemerintah mendukung FKUB dalam menanam nilai - nilai moderasi beragama, demi meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama," ucap Rusdy Mastura, di Palu, Kamis malam, pada pembukaan rapat kerja nasional Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Rapat kerja nasional diikuti oleh pengurus FKUB dari 34 provinsi se-Indonesia, berlangsung mulai tanggal 1 - 3 Desember 2022 di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Baca juga: Tokoh agama se-Indonesia berkumpul di Palu bahas kerukunan
Rusdy mengatakan moderasi beragama menjadi satu pendekatan yang sangat tepat untuk mempererat silaturahim dan menghargai perbedaan yang ada.
"Moderasi beragama merupakan pilihan tepat dan selaras dengan jiwa Pancasila, di tengah adanya gelombang ekstrimisme," ujarnya.
Ia mengatakan tantangan yang dihadapi oleh bangsa ini semakin berat, apalagi kehadiran teknologi informasi dan komunikasi turut mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk kehidupan sosial keagamaan.
Baca juga: Gubernur Sulteng: Kerukunan umat beragama harus terus ditingkatkan
"Untuk itu dibutuhkan kehadiran tokoh - tokoh agama yang mempersatukan, tokoh agama yang merangkul, tokoh agama yang piawai merangkul semua perbedaan," ujarnya.
Sehingga umat beragama tidak terjebak pada pandangan - pandangan dan pendapat yang ekstrem, yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan.
Baca juga: FKUB Sulteng: Politik identitas berbasis agama merusak kerukunan
"Olehnya, saya berharap Rakernas FKUB melahirkan rumusan - rumusan yang visioner dan program - program strategis untuk meneguhkan nilai - nilai moderasi dan toleran," katanya.
Ia menambahkan, Rakernas FKUB harus menjadi ajang dialog, untuk mencari solusi atas permasalahan yang ada dalam kehidupan sosial keagamaan.
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022