Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura menyatakan kerukunan umat beragama harus terus ditingkatkan dalam kehidupan sosial keagamaan demi menciptakan situasi damai dan harmonis.

"Kerukunan antarumat beragama tidak muncul secara tiba-tiba. Kerukunan merupakan hasil dari kesadaran bersama bahwa perpecahan dan egoisme golongan akan membawa kehancuran," ucap dia di Palu, Kamis malam pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) se-Indonesia.

Rakerna FKUB se-Indonesia dilaksanakan di Kota Palu, Sulawesi Tengah, mulai 1-3 Desember 2022. Seremonial pembukaan rakernas pada pukul 19.30 Wita.

Baca juga: Komisi A usul hibah FKUB direalokasi untuk efektivitas dan efisiensi

Ia mengatakan kerukunan hasil dari ikhtiar bersama untuk hidup saling menghormati dan tidak saling mencurigai antarsesama penganut agama.

"Dan tidak membiarkan berkembangnya benih-benih kebencian dan permusuhan," katanya.

Oleh karena itu, menurut dia, Rakernas FKUB se-Indonesia yang mengusung tema "Meneguhkan Kerukunan, Membangun Peradaban" dapat memberikan makna yang berarti bagi umat beragama di Indonesia.

FKUB, kata dia, sebagai miniatur kebinekaan Indonesia tidak boleh meminggirkan satu golongan.

"FKUB hendaknya menjadi tenda bangsa yang mengayomi semua umat beragama," katanya.

Rakernas dihadiri oleh pengurus FKUB dari 34 provinsi se-Indonesia dibuka oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Yudian Wahyudi dihadiri oleh pejabat Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Agama RI, Ketua FKUB Indonesia Ida Pangelingsir Agung Sukahet dan Ketua FKUB Sulteng Zainal Abidin beserta jajarannya.

Baca juga: FKUB Sulteng: Politik identitas berbasis agama merusak kerukunan
Baca juga: Ketua FKUB minta tokoh agama gencarkan dakwah lewat media sosial
Baca juga: Sekjen Kemendagri ingatkan masyarakat saling hormati hak beragama

Back drop rapat kerja nasional FKUB se-Indonesia di Palu, 1 - 3 Desember 2022. (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022