"Dalam pandangan saya disiplin prajurit TNI dalam lima tahun terakhir itu menurun, Ini perlu diupayakan naik agar menjadi prajurit yang benar-benar disiplin," katanya, di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis.
Ia mencontohkan sejumlah kasus pelanggaran disiplin prajurit TNI yang perlu mendapatkan porsi perhatian cukup di antaranya perkelahian antaranggota TNI hingga kasus Kolonel Infanteri Priyanto, terdakwa pembunuhan dua remaja di Nagreg, Jawa Barat, pada akhir Desember 2021.
Untuk itu, ia menyebut persoalan disiplin prajurit TNI tersebut akan dimasukkan dalam uji kelayakan dan kepatutan ("fit and proper test") calon Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono yang digelar Jumat (2/12).
Baca juga: Komisi I sebut uji kelayakan calon panglima TNI digelar besok
Baca juga: DPR: Penunjukan Yudo Margono hak prerogatif presiden
"Ya, itu nanti di masalah disiplin," ucapnya.
Adapun terkait peran khusus TNI di Indonesia bagian timur yang dianggap krusial, ia menyebut bahwa peranan sama berlakunya untuk daerah lain di Indonesia.
"Peran TNI di mana-mana sama, aplikasi di lapangan seperti apa saya kira disesuaikan," kata dia.
Sebelumnya, ia mengatakan bahwa Komisi I DPR RI akan melangsungkan uji kelayakan dan kepatutan ("fit and proper test") calon Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Jumat (2/12).
"Sesuai keputusan Bamus (Badan Musyawarah DPR), besok (Jumat) Komisi I DPR akan melaksanakan uji kelayakan untuk calon Panglima TNI," katanya.
Ketua DPR RI Puan Maharani menerima surat presiden (surpres) terkait calon Panglima TNI atas nama Laksamana TNI Yudo Margono oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (28/11).
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022