Berdasarkan asesmen dan perkembangan indikator ekonomi terkini, pertumbuhan ekonomi NTT pada 2023 kami perkirakan pada kisaran 4,31-5,11 persen secara tahunan.
Kupang (ANTARA) - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur memperkirakan perekonomian NTT akan tumbuh antara 4,31-5,11 persen secara year on year (yoy) pada 2023.
"Berdasarkan asesmen dan perkembangan indikator ekonomi terkini, pertumbuhan ekonomi NTT pada 2023 kami perkirakan pada kisaran 4,31-5,11 persen secara tahunan," kata Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan BI NTT Donny H Heatubun dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis.
Donny mengatakan optimisme pemulihan ekonomi NTT pada 2022 akan terus berlanjut hingga 2023, sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Proyek IKN diyakini dongkrak pertumbuhan ekonomi Kaltim 2023
Ia menyebutkan sejumlah faktor yang menjadi asumsi pendorong pertumbuhan ekonomi antara lain, permintaan domestik yang kuat di tengah persiapan menuju tahun politik (Pemilu 2024).
Selain itu, peningkatan kapasitas fiskal, pembangunan infrastruktur pemerintah, serta akselerasi investasi terutama melalui proyek strategis nasional, serta pengembangan infrastruktur pariwisata yang terus berjalan.
Donny mengatakan di sisi lain, koordinasi kebijakan dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan mitra strategis dalam pengendalian inflasi terus diperkuat.
Dengan demikian, kata dia, pada 2023, pihaknya memperkirakan inflasi NTT akan kembali pada sasaran 3 plus minus 1 persen secara tahunan. "Fokus utama pengendalian inflasi yaitu pada komoditas pangan atau volatile food yang bergejolak," katanya.
Baca juga: Gubernur BI perkirakan ekonomi RI tumbuh 4,7-5,5 persen pada 2024
Donny menambahkan dalam rangka menjaga kestabilan dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional di NTT, program-program yang telah dilaksanakan BI pada 2022 akan semakin diperkuat pada 2023.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022