imunisasi lengkap sangat penting karena mampu memutus mata rantai penyakit menular tertentuJakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung penuh pelaksanaan imunisasi anak sekolah untuk meningkatkan cakupan imunisasi nasional.
Salah satu bentuk dukungan tersebut dilakukan melalui kegiatan “Semarak Sehat Imunisasi, Sehat Anak Negeri” yang diselenggarakan di SDN 5 Bendungan Hilir, Jakarta, Rabu.
Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek, Muhammad Hasbi mengatakan kegiatan imunisasi itu merupakan bentuk dukungan sekaligus sosialisasi yang dilakukan oleh Kemendikbudristek agar seluruh siswa di Indonesia melakukan imunisasi secara rutin, sehingga anak-anak Indonesia terlindung dari risiko tertular penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
“Meskipun kita telah mengetahui betapa pentingnya imunisasi bagi kesehatan anak-anak kita, data menunjukkan bahwa cakupan imunisasi, terutama sejak masuknya pandemi COVID-19, perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari kita semua, " ujar Hasbi, dalam keterangannya.
Baca juga: DKI minta orang tua lengkapi imunisasi dasar anak cegah TBC dan polio
Baca juga: Pemerintah targetkan 95 persen anak di Aceh dapat imunisasi polio
Kegiatan “Semarak Sehat Imunisasi, Sehat Anak Negeri” didukung oleh mitra pembangunan Kemendikbudristek, yaitu Twitter Asia Pasific Pte, Ltd., PT Unilever Indonesia, Tbk., GIZ, Danone Indonesia, KAO Indonesia, Maleo Edukasi Teknologi (Educourse.id), Nutrifood Indonesia, Save The Children Indonesia, UniCharm Indonesia, dan TikTok Pte, Ltd.
Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Yudhi Pramono mengatakan, fase kehidupan anak sangat penting dalam siklus kehidupan manusia, karena fase ini merupakan proses tumbuh kembang dan karena permasalahan kesehatan yang timbul pada fase ini dapat berdampak pada kualitas sebagai manusia di masa dewasa.
Salah satu cara efektif dalam menjaga kondisi kesehatan mereka di antaranya melalui upaya pencegahan terhadap penyakit seperti pemberian imunisasi.
“Imunisasi lengkap sangat penting karena mampu memutus mata rantai penyakit menular tertentu dalam masyarakat jika proporsi penduduk yang terimunisasi mencapai di atas 95 persen,” jelas Yudhi Pramono.
Baca juga: Dinkes targetkan 95 persen anak Abdya diimunisasi Polio
Pada 2020 target imunisasi sebesar 92 persen dari 4.416.309 anak, yakni 4.063.004 anak. Namun cakupan yang dicapai pada 2020 itu sebesar 84 persen, yaitu 3.709.670 anak.
Kemudian pada 2021 imunisasi ditargetkan mencapai 93 persen dari 4.148.867 anak, yakni 3.858.446 anak. Namun cakupan yang dicapai pada 2021 sebesar 84,2 persen, yaitu 3.493.346 anak. Ada sekitar 1,7 juta bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasar selama periode 2019-2021.
Menurut UNICEF Indonesia, sekitar 800 ribu anak di seluruh Indonesia berisiko lebih besar tertular penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti difteri, tetanus, campak, rubella, dan polio.
Baca juga: Pemprov Aceh lakukan vaksinasi massal cegah penyebaran polio
Baca juga: Kemenko: Hari Anak Sedunia ingatkan pentingnya penuhi hak imunisasi
Baca juga: Dokter imbau orang tua manfaatkan BIAS untuk dapatkan vaksin HPV anak
-
Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022