artinya industri manufaktur ekspansif dan ada optimisme bagi perekonomian nasional secara utuh
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian melansir Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada November 2022 mencapai 50,89, yang mencerminkan situasi industri dalam negeri yang terbilang ekspansif.
"Hari ini kita meluncurkan hasil survei perdana dan Alhamdulillah hasil survei IKI November 2022 angkanya 50,89, artinya industri manufaktur ekspansif dan ada optimisme bagi perekonomian nasional secara utuh," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Rabu.
Menperin menyampaikan, di dalam kondisi global yang masih tertekan, angka IKI yang mensurvei 23 sub sektor industri nasional dengan 2.000 responden terbilang sangat baik.
Adapun 11 dari 23 sub sektor industri terbilang berada pada kondisi ekspansif. Agus menyebut, 11 sub sektor industri tersebut merepresentasikan 71,3 persen dari kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
"Jadi, walaupun hanya 11 sub sektor industri, dia mempresentasikan 71,3 persen itu. Jadi kita aman," ujar Agus.
Dari 11 industri tersebut, lanjut Agus, sub sektor industri alat transportasi memperoleh angka IKI tertinggi, yakni 60.
Sementara itu, tambah Agus, 12 sub sektor industri lainnya berada dalam kondisi tertekan, di mana salah satu yang pertumbuhan mengalami pelemahan adalah sub sektor industri tekstil.
"Alasan terjadi tekanan Ini kita sedang pelajari, maka perusahaan industri dalam mengisi kuesioner diharapkan dilakukan secara faktual sehingga kita tahu apa yang sedang terjadi. Seperti tekstil yang melemah itu karena pasar Eropa dan Amerika," kata Agus.
Menurut Menperin, salah satu manfaat IKI adalah mendeteksi dan mendiagnosa kondisi industri nasional, sehingga dapat menjadi acuan pemerintah dalam mengambil kebijakan.
Menperin menyampaikan, dalam menentukan IKI, Kemenperin menilai dengan tiga variabel, yakni pesanan baru, ketersediaan produk, dan produksi.
"Kita per hari ini baru menggunakan tiga variabel, karena saya mengejar bahwa peluncuran IKI harus dilakukan sebelum 2023 berakhir. Tentu ke depan, tidak menutup kemungkinan variabel lain akan kita masukan. Seperti Bank Indonesia yang menggunakan lima variabel," ujar Menperin.
Baca juga: BI: Indeks Keyakinan Konsumen meningkat pada Oktober
Baca juga: Kemenperin rumuskan SNI masker kain untuk lindungi konsumen
Baca juga: Kemenperin jaga produktivitas industri guna penuhi kebutuhan konsumen
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022