Jakarta (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bertemu dengan para pimpinan kongres pada Selasa (29/11) untuk membahas agenda dalam sesi lame duck di Capitol Hill. Lame duck adalah masa sidang terakhir menjelang pelantikan anggota baru parlemen.
Pertemuan Gedung Putih itu dihadiri oleh Biden, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Nancy Pelosi, Pemimpin Minoritas DPR AS Kevin McCarthy, Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer, dan Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell.
Pembicaraan mereka dilakukan di tengah ancaman pemogokan kereta barang nasional setelah kesepakatan tenaga kerja memecah para anggota di dua serikat pekerja kereta terbesar di negara itu.
Para politisi tersebut "membahas bagaimana Kongres dapat bertindak untuk mencegah penutupan kereta, yang akan berdampak menghancurkan bagi pekerja, keluarga, dan ekonomi kita," menurut informasi dari Gedung Putih.
Tanpa kereta barang, banyak industri AS akan tutup, kata Biden dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Senin (28/11).
"Sebanyak 765.000 warga Amerika, yang kebanyakan anggota serikat pekerja itu sendiri, dapat kehilangan pekerjaan dalam dua pekan pertama saja," sebut pernyataan itu.
"Masyarakat dapat kehilangan akses ke bahan kimia yang diperlukan untuk memastikan air minum bersih. Pertanian dan peternakan di seluruh wilayah AS tidak dapat memberi makan ternak mereka," katanya.
Pelosi kemudian mengatakan bahwa DPR AS akan membuat undang-undang pada pekan ini untuk mengadopsi kesepakatan tentatif antara pekerja kereta dan operator.
Pada Selasa, Biden dan para pemimpin kongres AS juga membahas bagaimana menjaga agar pemerintah tetap didanai, berupa sumber daya untuk memerangi COVID-19, dan bantuan ke Ukraina, kata Gedung Putih.
McCarthy, yang berusaha untuk terpilih sebagai ketua DPR AS periode selanjutnya, mengatakan kepada para wartawan pada Selasa bahwa Partai Republik akan memprioritaskan di antaranya keamanan perbatasan dan pemangkasan anggaran.
Partai Republik berbalik menguasai DPR AS dalam pemilihan paruh waktu tahun ini, sementara Partai Demokrat memegang mayoritas Senat mereka untuk Kongres berikutnya, yang akan bersidang untuk pertama kalinya pada 3 Januari 2023.
Pewarta: Xinhua
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022