Jakarta (ANTARA News) - Aksi demonstrasi yang akan dilakukan dengan aksi turun kejalan untuk memperingati Hari Buruh Internasional, pada Senin (1/5) akan dilakukan dengan tetap mengutamakan ketertiban dan kesopanan. "Pada aksi demo tersebut, juga akan diisi dengan orasi yang akan dilakukan oleh masing-masing koordinator," kata Humas Dewan Pengurus Pusat Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), Andy William Sinaga, di Jakarta, Senin. Ia menjelaskan KSBSI yang anggotanya terdiri atas beberapa Federasi Serikat Buruh dalam aksi turun ke jalan juga akan menyampaikan orasi yang disampaikan oleh masing-masing koordinator "Kita sudah berkomitmen bahwa dalam aksi tersebut akan menjaga ketertiban, dan kesopanan. Kita ingin membuktikan bahwa kita bisa melakukan aksi demo dengan tertib," tegas Andy. Pernyataan sikap KSBSI pada Peringatan Hari Buruh Sedunia, 1 Mei antara lain mendesak agar pemerintah tidak melanjutkan revisi terhadap UU no 13 tahun 2003, hal itu karena UU itu baru berjalan tiga tahun tetapi dikawatirkan penerapan liberalisasi pasar kerja yang terlampau cepat akan justru memperpanjang penderitaan buruh dan meningkatkan pengangguran. Tentang penerapan UU no 21 tahun 2000 Mengenai Serikat Buruh/Serikat Pekerja, KSBSI berpendapat bahwa masih tetap saja terjadi pelanggaran kebebasan mendirikan serikat buruh. "Kami mengimbau agar dalam merayakan hari buruh dilakukan dengan cara damai, dan tidak terprovokasi yang justru merugikan perjuangan buruh," ujarnya sambil menambahkan bahwa aksi akan dilakukan mulai sekitar pukul 10:00 WIB. (*)
Copyright © ANTARA 2006