Menteri PUPR mengatakan, Pemerintah Indonesia memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya forum investasi IKN ini yang bertujuan untuk meningkatkan investasi dan kerja sama bisnis kedua negara antara Indonesia dan Malaysia, khususnya dalam pembangunan IKN Nusantara.
"Komitmen kami adalah memberikan berbagai kemudahan untuk investasi di IKN, khususnya KIPP zona 1A, 1B dan 1C dalam tahap awal pengembangan IKN Nusantara. Kami ingin melangkah maju bersama dan akan memberikan karpet merah yang lebih merah bagi para investor Malaysia khususnya sebagai sahabat Indonesia," kata Basuki dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Basuki menghadiri Forum Investasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional (MITI) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (30/11).
Menteri Basuki menyampaikan, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam market sounding pertama pada 22 Agustus 2022 dan yang kedua pada 18 Oktober 2022, memberikan pesan kepada lebih dari 800 calon investor bahwa IKN Nusantara adalah masa depan Indonesia.
Anggaran Pemerintah yang dialokasikan hanya dapat mencakup sekitar 20 persen dari total kebutuhan investasi IKN sebesar 30 miliar dolar AS, sedangkan selebihnya 80 persen akan dipenuhi melalui skema Public Private Partnership (PPP), pendanaan kreatif, investasi swasta dan instrumen lainnya.
"Untuk itu, Pemerintah Indonesia membuka peluang emas bagi investor lokal maupun asing untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN Nusantara ini. Kehadiran investor dan mitra bisnis sudah dijamin oleh basis legal yang kuat, yakni Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibukota Negara yang didukung oleh mayoritas anggota parlemen," kata Basuki.
Dikatakan Menteri Basuki, perkembangan minat investasi di IKN Nusantara saat ini meningkat 40 kali lipat setelah market sounding kedua yang diadakan pada 18 Oktober 2022 lalu.
Hal ini tercermin dari kebutuhan lahan seluas 1.400 hektar di zona 1B dan 1C, bila dibandingkan dengan market sounding pertama pada 22 Agustus 2022 dengan luas hanya 38 hektar.
"Minat investor utamanya dalam mengembangkan fasilitas pendidikan, kesehatan, perumahan, dan perkantoran/jasa serta komersial. Untuk itu kami mengundang Datuk, Tuan dan Puan untuk berdiskusi lebih lanjut dengan rekan-rekan saya yang berada disini. Kami sangat terbuka bagi perusahaan yang ingin berinvestasi baik melalui mekanisme investasi langsung maupun Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)," kata Menteri Basuki.
Indonesia dan Malaysia memiliki hubungan yang sangat baik dan sudah terjalin lama di berbagai bidang, seperti perdagangan, bisnis, investasi, dan budaya.
Sesuai catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2021 Malaysia merupakan salah satu negara dengan nilai investasi sepuluh terbesar di Indonesia dengan nilai total transaksi antara 2,2 miliar dolar AS per tahun di bidang perbankan, perkebunan, konstruksi, industri makanan, minyak dan gas, serta telekomunikasi.
Baca juga: IKN akan uji coba mobil terbang pada 2024
Baca juga: Menteri PUPR: Penyiapan SDM untuk pembangunan IKN jadi prioritas
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022