Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kota Jambi mencatatkan rekor dunia dari Museum Rekor Dunia Indonesia ( MURI ) dengan permainan tradisional Cingkling Anti Korupsi yang dimainkan oleh 80 ribu siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Kota Jambi pada Selasa.

Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengatakan Kota Jambi tersebut memecahkan rekor MURI untuk kategori edukasi anti korupsi melalui permainan Cengkling oleh pelajar dengan jumlah peserta terbanyak yakni 80 ribu orang.

"Bukan saja rekor MURI namun kegiatan ini ternyata memecahkan rekor dunia karena belum ada pendidikan anti korupsi yang diberikan lewat permainan tradisional dengan jumlah pemain sebanyak ini ," kata Wali Kota, Rabu.

Pada permainan tradisional Cingkling anti korupsi ini, para siswa serentak memainkannya secara berkelompok. Siswa yang ikut dalam rekor MURI permainan ini mengenakan baju Melayu Jambi dengan penutup kepala tengkuluk bagi siswa perempuan.

Baca juga: Kota Jambi budayakan pendidikan anti korupsi sejak dini

Baca juga: KPK sebut Jawa Barat terdepan terapkan pendidikan anti-korupsi

Dia menegaskan, belum banyak pemerintah daerah yang memberikan pendidikan anti korupsi kepada para pelajar, namun Pemkot Jambi sejak tahun 2019 sudah melaksanakan pendidikan anti korupsi ini dan masuk ke dalam kurikulum.

"Tentunya banyak permainan anti korupsi yang bisa diperankan atau dimainkan secara fisik, kita mulai pendidikan anti korupsi di sekolah berupa permainan tradisional dan kantin kejujuran," katanya.

Permainan Cingkring memiliki manfaat yang tidak disadari seperti dapat mengasah kemampuan fisik, mengasah kemampuan bersosialisasi dan kebersamaan dalam satu regu, mengajarkan disiplin dan taat aturan, mengembangkan kecerdasan berhitung dan dapat menjadikan para pemainnya menjadi lebih kreatif.

Permainan Cingkling memiliki filosofi tersendiri yaitu simbol bahwa manusia membangun rumah atau tempat tinggalnya.

Permainan tradisional Cingkling juga memiliki arti bahwa itu adalah simbol kemanusiaan mencapai suatu kekuasaan dengan mendapatkan kekuasaan tentunya tidak melanggar aturan yang ada melainkan menaatinya itulah arti permainan Cingkling.

" Cingkling ini pemainan turun temurun, kami dahulu juga memainkan ini, dan permainan ini harus dijaga kelestariannya karena mengajarkan banyak kebaikan," katanya.

Baca juga: KPK terapkan pencegahan korupsi melalui jalur penguatan pendidikan

Baca juga: Pakar : Pendidikan antikorupsi cegah perbuatan korupsi

Pewarta: Tuyani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022