Solo (ANTARA News) - Zaenal Ma`arif menegaskan dirinya tidak akan mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua DPR RI, dan mulai Senin (1/5) akan bekerja seperti biasa di Senayan, Jakarta.
"Saya menarik kembali apa yang telah saya ucapkan (mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua DPR,red.), setelah gagal meraih pucuk pimpinan Partai Bintang Reformasi (PBR) dalam Muktamar di Bali, 22-25 April 2006," kata Zaenal Ma`arif kepada wartawan di rumahnya Solo, Minggu.
Penarikan atas pernyataan tersebut, kata dia, atas pertimbangan dirinya sendiri dan para tokoh masyarakat, serta saran-saran dari kiai.
"Banyak yang memberikan saran kepada saya untuk tidak mundur dari Wakil Ketua DPR, di antaranya Pak Agung Laksono (Ketua DPR), Pramono Anung (Sekjen PDI Perjuangan), Soetardjo (Wakil Ketua DPR), dan para kiai yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Atas dasar ini maka saya tidak jadi mengundurkan diri," katanya.
Ia mengatakan, untuk menjadi pimpinan di DPR ini merupakan beban kolektif masyarakat. "Oleh karena itu saya juga harus menarik pernyataan saya itu, dan kalau ada yang tidak setuju, saya minta maaf," katanya.
"Setelah gagal meraih kursi Ketua Umum PBR, apakah Anda mau menerima tawaran menjadi pengurus partai tersebut," tanya wartawan, yang dijawab, "Tawaran itu (menjadi pengurus, red.) memang ada, tetapi akan lebih baik kalau saya berkonsentrasi sebagai Wakil Ketua DPR."
Meskipun tidak masuk dalam kepengurusan DPP PBR di bawah pimpinan Burzah Zarnubi, Zaenal Ma`arif berjanji akan tetap di belakang PBR untuk menghadapi Pemilu 2009 yang bebannya tidak ringan itu.
Ia menegaskan kembali, jika dirinya tidak masuk dalam jajaran kepengurusan DPP PBR, berarti juga akan lebih terpusat untuk menjalankan tugasnya sebagai Wakil Ketua DPR.
"Ya kalau saya masih berada di DPP PBR untuk menjalankan tugas sebagai Wakil Ketua DPR seperti dulu itu tidak bisa konsentrasi penuh karena juga harus memikirkan partai, tetapi sekarang sudah tidak lagi," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006