Palangka Raya (ANTARA) - Mewariskan demokrasi yang telah terbangun dengan baik kepada generasi emas melalui Pemilu 2024 menjadi tugas penting pemerintah di Provinsi Kalimantan Tengah.

Ikhtiar Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil setiap kabupaten yang kini tengah bahu-membahu menyisir data kependudukan, merupakan salah satu langkah untuk mewariskan demokrasi itu, agar pemilih pemula memiliki kesempatan ikut dan belajar berdemokrasi pada Pemilu 2024.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, rutin mendatangi sekolah-sekolah untuk melakukan perekaman E-KTP bagi siswa yang pada 2024 genap berusia 17 tahun.

Hal itu dilakukan agar pemilih pemula tidak kehilangan kesempatan memilih para pemimpin masa depan. Dari hajatan politik ini, mereka bisa merayakan pesta demokrasi, yang merupakan tradisi politik 5 tahunan untuk memilih wakil rakyat dan pemimpin negara dan daerah.

Tugas aparat Dukcapil tersebut bukanlah pekerjaan sepele karena harus menyiapkan waktu dan tenaga agar bisa menyisir calon pemilih pemula di masing-masing kabupaten.

Lebih dari itu, komitmen pemerintah untuk tetap mewariskan demokrasi kepada generasi emas tentu bukanlah main-main. Ini perlu persiapan matang dan niat kuat, agar Pemilu 2024 dapat berlangsung jurdil serta terjaga pula perdamaian dan persatuan bangsa.

Pemerintah bersungguh-sungguh membangun demokrasi mulai dari generasi emas, dengan tidak mengabaikan kesempatan pertama mereka untuk bisa mendapatkan hak pilih.

Berdasarkan penyisiran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kapuas, pada 2024 terdapat sekitar 16 ribu pemilih pemula

Adapun untuk pilkada pada November 2024 ada sebanyak 319.280 orang wajib KTP. Oleh karena itu, pada 2023, dinas terkait sudah mulai perekaman ke sekolah-sekolah terutama bagi siswa berusia di atas 15 tahun.

Jadi para siswa akan direkam dulu, setelah itu, pencetakan KTP-nya akan dilaksanakan saat usia para siswa mencapai 17 tahun.

Pekan depan, pihaknya sudah mulai menyisir ke beberapa kecamatan, terutama di lima kecamatan di daerah non-pasang surut, seperti Kecamatan Timpah, Kapuas Tengah, Kapuas Hulu, Mandau Talawang, dan Pasak Talawang.

"Jadi sampai Desember (nanti), kami berada di lapangan," kata Pelaksana Tugas Kadisdukcapil Kapuas Sipi S. Bungai.

Melalui kegiatan ini, sekolah dapat berpartisipasi mendukung perekaman bagi siswa atau pemilih pemula yang saat ini masih berusia 15 tahun, untuk dipersiapkan ikut memilih pada Pemilu 2024.

Bukan hanya di Kabupaten Kapuas, hampir seluruh kabupaten di Kalteng juga menyisir data untuk mendapatkan jumlah pasti pemilih pemula.

Bagi pemilih pemula, Pemilu 2024 memberi pengalaman baru karena saat itulah suara mereka ikut menentukan perjalanan bangsa untuk 5 tahun ke depan setelah para wakil rakyat dan pemimpin.

Menggencarkan sosialisasi

Selain menyisir data, saat ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Tengah mulai menyosialisasikan pelaksanaan dan tahapan Pemilu 2024 kepada pemilih pemula untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang tahapan serta hak dan kewajiban pada saat pencoblosan.

Sampai akhir Agustus 2022, KPU Kalteng menetapkan Daftar Pemilih Berkelanjutan (DPB) di provinsi setempat sebanyak 1.172.689 orang, 8.301 orang di antaranya merupakan pemilih pemula.

Jumlah pemilih pemula tersebut memang bukan angka yang besar bagi kontestan pemilu di provinsi ini. Meski demikian, keberadaan suara pemilih pemula itu tetap ikut menentukan sosok-sosok yang bakal menentukan perjalanan bangsa ini ke depan.

Oleh karena itu, upaya menanamkan nilai-nilai pemilu secara bebas dan jujur, menjadi proses yang harus dijalani demi terciptanya kualitas pemilu yang lebih baik dan bisa dipertanggungjawabkan legitimasinya.

Komisioner KPU Provinsi Kalimantan Tengah Eko Wahyu Sulistyobudi menyatakan pemilih pemula harus menyadari bahwa suara mereka itu penting karena ikut menentukan arah kebijakan pembangunan daerah dan negara dalam 5 tahun ke depan.

Pemilu pada tanggal 14 Februari 2024 akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, anggota DPD RI, DPR RI, dan DPRD provinsi, serta anggota DPRD kabupaten/kota.

Kemudian pada tanggal 27 November 2024 dilaksanakan pilkada serentak dengan memilih pasangan gubernur dan wakil gubernur, wali kota dan wakil wali kota, serta duet bupati dan wakil bupati.

Jaga keutuhan

Bukan hanya mempersiapkan pemilih pemula, KPU dan pemerintah juga memiliki tugas menjaga persatuan dan menjamin keamanan daerah di tengah krisis global saat ini.

Berbagai ragam perbedaan yang ada di tengah masyarakat, harus diterima sebagai keniscayaan, agar tidak ada gesekan sosial yang dipicu adanya perbedaan tersebut.

Masyarakat Kalimantan Tengah dikenal memiliki kerukunan antarumat beragama yang baik. Masing-masing umat beragama saling bertoleransi dan berinteraksi dengan hangat, baik sesama pemeluk agama maupun lintas iman.

Kekerabatan dan adat istiadat yang menjunjung falsafah Huma Betang menjadi perekat kuat meski ada ragam perbedaan. Hal tersebut jangan sampai rusak hanya karena perbedaan pilihan politik, apalagi hanya karena hanya didorong keinginan berkuasa semata, baik sebagai anggota parlemen maupun duduk di puncak eksekutif.

Legislator Kota Palangka Raya Sigit Widodo mengajak seluruh masyarakat bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban menjelang tahun politik hingga hajatan Pemilu 2024.

"Mari kita jaga kamtibmas di daerah kita yang saat ini sudah aman dan kondusif. Jangan sampai ada oknum yang ingin merusak kamtibmas hanya untuk kepentingan pribadi," katanya.

Jangan sampai pula masyarakat mudah diadu domba dengan berbagai cara. Meski nantinya berbeda pilihan pada Pemilu) 2024, masyarakat jangan mau dimanipulasi.

Perbedaan pilihan juga jangan sampai menyebabkan masyarakat berseteru dan menyebarkan berita bohong, khususnya melalui media sosial.

Pemilu 2024 memang hajatan politik besar bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu menjadi tanggung jawab bersama untuk menyukseskan gawe besar tersebut, agar terpilih para pemimpin yang amanah dan kompeten.

Meski jumlah pemilih pemula tidak banyak, pemilih pemula di Kalteng ini memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama dalam memilih para pemimpin yang berintegritas.



Editor: Achmad Zaenal M


Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2022