Bandarlampung (ANTARA) - Komunitas Jaringan ODHA Berdaya (JOB) mengajak warga masyarakat bersedia melakukan pemeriksaan dini HIV/AIDS terutama yang memiliki risiko tinggi, sehingga lebih cepat penanganannya.
"Masyarakat masih takut untuk melakukan pemeriksaan tentang penyakit HIV/AIDS. Karena itu hasil dari pemeriksaan tersebut tidak akan dipublikasikan dan hanya diberikan kepada yang bersangkutan, itu salah satu cara untuk menjaga psikologis dari orang yang terinfeksi HIV/AIDS,” kata Ketua JOB Elvina Harahap, di Bandarlampung, Selasa.
Memperingati Hari AIDS Se-dunia 2022, Elvina juga meminta kepada masyarakat risiko tinggi tidak perlu takut memeriksakan diri lebih dini, karena penanganan untuk penyakit HIV/AIDS ini sudah ada. Walaupun tidak membuat sembuh total, tetapi harapan hidup untuk lebih lama menjadi terbuka.
Ia menjelaskan, dengan mengkonsumsi obat secara rutin dan teratur, para terinfeksi HIV/AIDS dapat hidup layak sebagaimana mestinya.
"Target kami, kasus HIV di Provinsi Lampung dapat berkurang dan ditekan angka penyebarannya, “ ujar dia.
Pihaknya akan terus mengajak para masyarakat dan mahasiswa untuk bisa memerangi penyebaran kasus HIV/AIDS yang ada di Provinsi Lampung, dengan cara melakukan pembinaan, sosialisasi dan penyuluhan dari tingkat universitas sampai ke pedesaan.
Untuk tahun 2022, jumlah yang terinfeksi kasus HIV/AIDS berjumlah 5.300 orang lebih, jumlah ini masih bisa bertambah, bila pemerintah mau melakukan tes sampling secara acak kepada masyarakat umum.
"Dengan adanya hibah dari Global Fun, ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, karena ini momentum untuk penanggulangan HIV/AIDS ini mendapatkan subsidi dari pemerintah dan juga Global Fun untuk penanganannya," ujarnya.
Pemerintah Indonesia dan organisasi kesehatan dunia Word Health Organization (WHO) mengagendakan tidak ada lagi kasus infeksi di tahun 2030
“Semoga tahun 2030 kita semua dapat terbebas dari penyebaran HIV/AIDS, serta bisa menekan penyebaran penyakit tersebut,”ungkapnya
HIV masih menjadi momok menakutkan bagi sebagian orang. Kurangnya edukasi dan pemahaman tentang HIV membuat orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) sering kali mendapatkan perlakuan diskriminatif. Padahal, penularan HIV tidaklah semudah yang dikira oleh banyak orang.
Baca juga: UNICEF: 110 ribu anak dan remaja meninggal karena AIDS tahun lalu
Pewarta: Agus Wira Sukarta/Emir Fajar Saputra
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022