New York (ANTARA News) - Harga minyak mentah naik Jumat menyusul sebuah laporan PBB mengenai program nuklir Iran telah membuka pintu untuk sanksi atau aksi militer terhadap negara produsen minyak terbesar keempat dunia itu. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet crude untuk pengiriman Juni, menjadi 72,65 dolar per barel sebulumnya ditutup naik 91 sen pada 71,88 dolar. Di London, harga minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni juga mencapai 72,65 dolar AS per barel, lebih tinggi 1,11 dolar pada 72,02 dolar per barel sebelumnya. "Masyarakat menyesuaikan posisi mereka sebelum akhir pekan.Kami tidak mengetahui apa yang akan terjadi dengan Iran," kata analisis energi PFC Jamal Qureshi. Ketua Nuklir PBB Mohamed Elbaradei mengatakan dalam laporannya bahwa Iran gagal untuk memenuhi batas waktu Jumat guna menghentikan memproduksi uraniumm, dalam penilaian bahwa hal tersebut berpotensi untuk memicu sanksi internasional. Uranium dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk reaktor nuklir tapi juga dapat diproduksi sebagai senjata pemusnah massal. Presiden AS George W.Bush dalam meanggapi laporan tersebut menyebutkan nuklir Teheran "berbahaya" tapi Washington menginginkan penyelesaian perselisihan "diplomatik dan perdamaian". Sebelumnya oleh Lembaga Energi Atom Internasional Elbaradei`s, melaporkan bahwa minyak mentah berjangka diperdagangkan menurun Jumat pada saat terjadi kekhawatiran pasokan bensin di Amerika Serikat. "Kami mengharapkan Barat akan mengulangi kejadian mencakup kemungkinan kuat, kenaikan suhu di pasar minyak dalam menghadapi beberapa hari dan minggu mendatang, kemungkinan tejadi kenaikan harga minyak, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006