Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyatakan penggunaan produk-produk dalam negeri secara masif akan berpotensi menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang baru.
"Kalau kita ingin sumber pertumbuhan baru, kita bicara mengenai penggunaan produk dalam negeri. Penggunaan produk dalam negeri ini kunci ke depan," katanya dalam acara Wealth Wisdom 2022 di Jakarta, Selasa.
Suahasil mengatakan Indonesia pernah berhasil dalam memanfaatkan penggunaan produk dalam negeri sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yakni di saat masa pandemi COVID-19.
Ia menjelaskan ketika pandemi ternyata ekspor dan impor Indonesia sempat mengalami penurunan yang cukup tajam dan saat itu banyak masyarakat yang menggunakan produk dalam negeri.
Menurut dia, kebiasaan bagus yang dilakukan masyarakat Indonesia selama masa pandemi tersebut harus tetap dilanjutkan meski saat ini ekspor dan impor mulai mengalami pemulihan.
Baca juga: Wamenkeu: Transformasi digital atasi permasalahan sektor keuangan
"Kita punya momentumnya, selama pandemi ekspor impor drop sekali tapi kita bisa hidup dengan produk dalam negeri selama pandemi. Mbok ya kita teruskan, kita dorong lagi," ujar Suahasil.
Terlebih lagi, pada 2022 sebenarnya terdapat total potensi anggaran Rp747 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk belanja produk dalam negeri.
Secara rinci, dari anggaran Rp747 triliun itu sebesar Rp389,24 triliun di antaranya berasal dari potensi belanja APBD, sedangkan Rp357,8 triliun sisanya dari APBN.
Suahasil menuturkan belanja produk dalam negeri akan memiliki multiplier efek yang tinggi bagi kegiatan ekonomi lainnya sehingga mampu menjadi sumber pertumbuhan baru.
Oleh sebab itu, ia meminta kepada semua pihak termasuk pemerintah baik pemerintah daerah maupun kementerian/lembaga untuk berkontribusi dalam penggunaan produk dalam negeri.
"This going to be very very strong untuk Indonesia. Nanti 2023 kita dorong lagi," tegasnya.
Baca juga: Wamenkeu tegaskan pajak karbon instrumen capai target nol emisi 2060
Baca juga: Wamenkeu optimis inflasi terjaga di bawah 6 persen di 2022
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022