Peshawar, Pakistan (ANTARA) - Gerilyawan Taliban di Pakistan tidak akan lagi mematuhi kesepakatan gencatan senjata yang telah berlangsung selama berbulan-bulan dengan Pemerintah Pakistan, kata juru bicara kelompok Taliban itu, Senin (28/11).
Kelompok Taliban Afghanistan telah memfasilitasi pembicaraan damai antara militan Taliban di Pakistan dengan Pemerintah Pakistan sejak akhir 2021.
Akhir dari gencatan senjata itu disampaikan oleh kelompok Taliban di Pakistan menjelang kunjungan delegasi Pakistan, yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Hina Rabbani Khar, ke Kabul pada Selasa.
Juru bicara kelompok militan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) Mohammad Khurasani mengatakan kepada Reuters melalui pesan teks bahwa pihaknya telah memutuskan untuk mengakhiri gencatan senjata dengan Pemerintah Pakistan.
Sebuah pernyataan TTP menyerukan desakan bagi para anggota mereka untuk melanjutkan serangan sebagai pembalasan terhadap kampanye militer berkelanjutan terhadap mereka.
Militer Pakistan telah melakukan beberapa serangan terhadap militan TTP di kubu-kubu mereka di distrik-distrik terpencil yang berbatasan dengan Afghanistan.
TTP adalah kelompok payung dari beberapa kelompok militan Sunni yang telah menyerang Pakistan selama bertahun-tahun, dengan tujuan menggulingkan pemerintah dan memerintah negara Asia Selatan berpenduduk 220 juta jiwa itu dengan hukum Islam yang ketat dari Taliban.
Sejauh ini belum ada tanggapan apapun dari Pemerintah Pakistan mengenai pengakhiran gencatan senjata itu. TTP telah melakukan beberapa serangan paling berdarah di Pakistan sejak 2007.
TTP tidak secara langsung berafiliasi dengan kelompok Taliban Afghanistan, tetapi telah berjanji setia kepada Taliban.
Sumber: Reuters
Baca juga: Taliban kutuk keras serangan bom di sebuah masjid di Kabul Afghanistan
Baca juga: PBB: Perlakuan Taliban pada perempuan mungkin kejahatan kemanusiaan
Baca juga: Taliban minta diakui sebagai pemerintah sah Afghanistan
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022