Jakarta (ANTARA) - Sejumlah perusahaan asal Belanda tertarik dan siap melakukan importasi komoditas pertanian Indonesia hasil dari pameran produk pertanian dan UMKM Indonesia di Internasional Free From Functional Food Expo (IFFFFE) serta ditindaklanjuti pada bussines matching.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa, setidaknya ada tujuh perusahaan Belanda yang tertarik membeli produk pertanian Indonesia yakni Interaromat BV, Pacisic Spizes, Ogilvy BV, Four Trade BV, Twisted Concepts BV, Twisted Concepts BV, Tokopoint BV, serta sejumlah importir makanan setempat.
Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Belanda Mayerfas memberikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian melalui UPLAND Project dan Himpunan Alumni IPB karena telah secara konsisten membina para petani dalam meningkatkan kapasitas dan mutu produk pertanian agar siap menembus pasar internasional.
Kedutaan Besar RI Den Haag bekerja sama dengan Himpunan Alumni IPB (HA IPB) dan BINA BV menyelenggarakan Indonesia Pavilion dalam pameran IFFFFE di Amsterdam dan business gathering di Rotterdam.
Berbagai produk dengan kualitas terbaik ditampilkan oleh para petani dan UMKM Indonesia pada pameran seperti beras, lada, produk makanan-minuman, kopi, makanan ringan vegan, minuman kesehatan atau jamu, black and white paper seeds dan mangosteen peel yang mulai dilirik para importir Belanda.
"Expo ini merupakan jembatan dan sarana untuk memperluas jejaring antar berbagai stakeholder di bidang bisnis produk free from dan functional food, termasuk retailer, R&D, food service, industri kesehatan serta para profesional di bidang pangan," kata Dubes Mayerfas.
Atase Perdagangan KBRI Den Haag Sabbat Christian Jannes menyampaikan pameran ini merupakan partisipasi perdana delegasi Indonesia dalam ekspo tersebut dan berharap dapat terus mengambil bagian dalam agenda selanjutnya guna mempromosikan produk Indonesia secara lebih luas ke pasar Internasional.
Sabbat Christian menyampaikan tentang potensi pasar bagi produk Indonesia yang cukup besar dan potensial, termasuk produk rempah organik dan produk pertanian lainnya. Produk kopi, kemiri, kayu manis, dan lada memiliki peluang besar di pasar Belanda, dan juga masih terbuka ruang bagi produk Indonesia lainnya.
Dalam acara business gathering yang dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari pameran, para calon pembeli yang tertarik untuk mengeksplorasi lebih lanjut potensi kerja sama dengan produsen Indonesia, hingga tahap penandatanganan nota kesepahaman.
Kegiatan ini dilakukan dengan makan siang di atas RotterTram sambil berkeliling dengan tram menikmati kota Rotterdam.
Harapannya, seluruh rangkaian kegiatan mulai dari Indonesia Pavilion dan business gathering dapat menciptakan potensi bisnis baru dan meningkatkan volume kerja sama bisnis yang sudah ada saat ini antara Indonesia dan Belanda.
Mendukung hal tersebut, KBRI Den Haag berkomitmen untuk terus memfasilitasi berbagai upaya dan kegiatan promosi produk Indonesia untuk dapat menembus dan berkompetisi di pasar Belanda dan Eropa.
Baca juga: Pemerintah pacu ekstensifikasi lahan di kawasan lumbung pangan Kalteng
Baca juga: Penyaluran KUR pertanian lampaui target 2022
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022