Havana (ANTARA) - Kunjungan kenegaraan Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel Bermudez ke China menguntungkan perkembangan hubungan bilateral dan persahabatan, kata seorang pakar Kuba.
Kunjungan ini akan berkontribusi terhadap perkembangan sosialisme di China dan Kuba, dua negara yang mengembangkan hubungan sesuai dengan prinsip solidaritas dan gotong royong, kata Eduardo Regalado, seorang peneliti di Pusat Penelitian Kebijakan Internasional Kuba (International Policy Research Center of Cuba).
Regalado juga menyebutkan bahwa bantuan pemerintah China kepada Kuba serta komitmen China terhadap pembangunan Kuba sejalan dengan hubungan historis, kultural, dan politik yang menyatukan kedua negara.
China masih menjadi salah satu mitra dagang utama Kuba, ujar Regalado, seraya menambahkan bahwa perekonomian di negara kepulauan itu dapat memperoleh manfaat dari kerja sama bilateral.
Kunjungan tersebut juga memberikan peluang untuk membantu membina hubungan antara China dan negara-negara Amerika Latin serta Karibia, papar Regalado.
Di tengah situasi ekonomi kompleks yang sedang dihadapi Kuba, ini adalah kesempatan bagi negara pulau itu untuk bergerak maju dengan dukungan China, tutur Regalado.
"Di bawah tuntunan Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC), rakyat China berhasil mencapai hasil yang mengesankan dalam beberapa dekade terakhir," lanjutnya, seraya menambahkan bahwa pembangunan China memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan dunia.
China menunjukkan perkembangan yang sangat dinamis dan mengadopsi langkah-langkah yang tidak hanya menjamin kemakmuran rakyat China, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap dunia, sebut Regalado.
Selama pandemi COVID-19, China juga memberikan bantuan kepada Kuba, seperti menyumbangkan pasokan medis, imbuh sang pakar. Dia juga menambahkan bahwa hubungan bilateral antara kedua negara menjadi contoh yang baik bagi hubungan antarnegara di dunia.
Pewarta: Xinhua
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022