"Hujan intensitas sedang hingga lebat menyebabkan meningkatnya debit air di Sungai Semangir dan Sungai Dinoyo, sehingga tidak dapat menampung dan meluber ke permukiman warga," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember Heru Widagdo saat dikonfirmasi per telepon, Senin malam.
Baca juga: Perjalanan KA Tawangalun tujuan Banyuwangi terganggu akibat banjir
Menurutnya banjir luapan sungai tersebut terjadi di Kecamatan Rambipuji dan Kaliwates dengan total rumah yang terendam sebanyak 192 rumah dan satu fasilitas umum yakni mushalla Al-Ikhlas terendam.
"Ada enam titik lokasi banjir luapan yang terjadi di Kecamatan Kaliwates dan Rambipuji, namun tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir tersebut," tuturnya.
Baca juga: Banjir dan longsor menerjang beberapa desa di Jember
Ia menjelaskan banjir yang terjadi di Kecamatan Rambipuji melanda dua desa yakni Desa Rambigundam dan Rambipuji, sedangkan di Kecamatan Kaliwates terjadi di Kelurahan Sempursari dan Mangli.
"Di Kecamatan Rambipuji terdapat 117 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir, sedangkan di Kecamatan Kaliwates tercatat sebanyak 75 rumah dan satu mushalla yang tergenang banjir," katanya.
Baca juga: Jumlah sekolah rusak terdampak banjir di Jember bertambah
Tim logistik BPBD juga mengirimkan bantuan logistik dan mendirikan dapur mandiri di lokasi Dusun Satrean, Desa Rambigundam dan Dusun Krajan di Desa Rambipuji.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap hujan lebat disertai kilat/petir, namun diharapkan jangan sampai panik.
Selain banjir, BPBD Jember juga mencatat bahwa terjadi tanah longsor dengan lebar 4 meter dan tinggi 8 meter di jalur Gumitir, Desa Garahan, Kecamatan Silo yang merupakan akses perbatasan Kabupaten Jember-Banyuwangi.
Baca juga: Pemkab Jember pasang 10 EWS untuk kesiagaan bencana banjir bandang
Baca juga: Ratusan rumah, pesantren, sekolah di Jember-Jatim diterjang banjir
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022