Jakarta (ANTARA) - Organisasi nirlaba Save the Children Indonesia bersama dengan klaster pendidikan Cianjur mendata kondisi sarana dan prasarana sekolah di Cianjur, Jawa Barat, yang rusak akibat gempa.

"Melakukan pendataan dengan mengidentifikasi anak dan guru yang terdampak, termasuk kondisi sarana dan prasarana sekolah," kata Head of Education Save the Children Indonesia Imelda Usnadibrata dalam keterangan, di Jakarta, Senin.

Imelda Usnadibrata mengatakan pendataan ini penting untuk memastikan penyaluran bantuan yang merata dan tepat sasaran, serta dapat segera memberikan layanan dukungan psikososial untuk membantu memulihkan aspek psikis anak, orang tua, dan guru yang terdampak.

Baca juga: KPAI: Aktivitas belajar penting jaga psikologis korban gempa Cianjur

Pihaknya juga menyediakan tenda untuk dijadikan sebagai ruang belajar sementara yang aman dan nyaman bagi anak-anak.

Imelda Usnadibrata menuturkan pendidikan adalah salah satu hak anak yang harus dipenuhi apapun situasinya termasuk dalam situasi darurat, seperti di Cianjur.

"Tujuan utama adalah memastikan anak-anak dapat mengatasi rasa khawatir, takut, cemas, dan tentunya dengan bertemu teman dan guru, mereka akan senang kembali belajar dan bersekolah," kata Imelda.

Baca juga: Pemkab Cianjur bagi tiga tahap pemulihan belajar mengajar siswa

Dia menyebut program pendidikan dalam situasi darurat serta layanan dukungan psikososial Save the Children saat ini telah menjangkau lebih dari 200 anak, 22 guru di Nagrak, Cugenang, dan SMP 1 Warungkondang.

Salah satu edukasi yang diberikan meliputi pendidikan pengurangan risiko bencana (PRB), yang bertujuan untuk memastikan anak-anak, guru, dan warga sekolah memahami karakteristik bencana, memahami upaya mitigasi, serta langkah-langkah yang dapat dilakukan pada sebelum, saat, dan setelah terjadi bencana.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan anak-anak untuk melanjutkan pendidikan meskipun dalam situasi darurat bencana.

Baca juga: Sedikitnya 422 fasilitas pendidikan di Cianjur rusak akibat gempa bumi

Terkait proses belajar bagi anak-anak korban, Muhadjir mendorong pemerintah daerah untuk menyiapkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk anak-anak yang berada di lokasi pengungsian agar hak pendidikan mereka terpenuhi.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022