Jakarta (ANTARA) - Zeng Weijing, President Enterprise Business Huawei Indonesia, berpendapat bahwa pasar energi listrik Indonesia memiliki potensi investasi yang luar biasa. Huawei telah mengadopsi solusi inovatif untuk bersama-sama memperkenalkan dan membangun infrastruktur digital dalam rangka mendorong transformasi digital dan ekonomi hijau dengan jejak karbon rendah.
Indonesia baru saja selesai menyelenggarakan rangkaian acara Presidensi G20 di Bali dengan sukses. Ribuan pelaku industri di seluruh negeri telah secara aktif merespon perubahan yang terjadi dalam periode baru ini. Selama beberapa tahun terakhir, perekonomian Indonesia terus tumbuh dengan cepat di tengah tekanan penurunan ekonomi global maupun pandemi COVID-19. Di saat yang sama, pemerintah Indonesia telah mengajukan rencana untuk mendorong pembangunan infrastruktur guna memacu pertumbuhan ekonomi. Kebijakan investasi yang dianut adalah kebijakan yang bersifat terbuka. Pasar energi adalah salah satu sektor yang mengundang minat banyak investor internasional. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), diperkirakan permintaan energi listrik di Indonesia akan tumbuh sebesar 4,9% tiap tahun, sehingga pada tahun 2027, terdapat 79 juta pelanggan dengan total permintaan sebesar 443 TWh.
Membangun Komunitas Energi Listrik di Indonesia yang Serius Memperhatikan Problematika Energi
Pembangunan di sektor energi di kawasan Asia Pasifik bergerak menuju arah penerapan teknologi hijau yang bersih dan efisien dengan jejak karbon rendah. Energi terbarukan akan menjadi sumber utama pasokan tenaga listrik dalam 5-10 tahun yang akan datang. Sudah tentu, Indonesia merupakan salah satu negara di kawasan Asia Pasifik yang mengalami pertumbuhan produksi dan konsumsi energi paling pesat dalam beberapa tahun terakhir, dan telah menjadi pasar utama serta salah satu titik pertumbuhan pasokan dan permintaan energi yang terbesar dalam perkembangan energi dan kelistrikan global di masa depan.
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar, pertumbuhan ekonomi yang pesat, serta permintaan energi dalam jumlah tinggi. Itu sebabnya, kerja sama dengan penyedia layanan infrastruktur TIK merupakan langkah kritikal. Setelah lebih dari 10 tahun melayani pelanggan dan industri, Huawei secara resmi meluncurkan Unit Bisnis Electric Power Digitalization pada bulan Mei tahun ini. Huawei menggalang para mitra industrinya untuk menentukan teknologi yang tepat dalam berbagai skenario, guna melayani pelanggan di sektor energi dengan lebih cepat dan lebih efisien. Huawei bekerja sama dengan perusahaan listrik negara Indonesia, PLN, untuk mendukung pengelolaan seluruh rantai pasokan industri listrik di Indonesia, mulai dari produksi dan pasokan listrik, transmisi, transformasi, distribusi, dan konsumsi. Sejalan dengan ini, Huawei juga membantu pelanggannya untuk mengembangkan rencana strategi lima tahunan mereka.
Transformasi digital merupakan kunci dalam transformasi energi menuju nol emisi karbon.
Menghadapi tantangan mewujudkan target nol emisi karbon, industri energi Indonesia harus secara aktif membangun sebuah sistem pintar nol emisi karbon yang berorientasi ke masa depan, memperkuat kerja sama inovasi di bidang teknologi hijau, dan memperkuat kerja sama pasar terintegrasi. Transformasi digital sistem energi adalah sebuah proyek kunci, sehingga perlu menjadi perhatian utama dimulai dari tahapan strategi.
Pertama, melalui transformasi nol emisi karbon, penghematan energi dan pengurangan konsumsi, dekarbonisasi secara bertahap melalui manajemen siklus hidup penuh dari aset karbon, teknologi karbon negatif dan perdagangan di pasar, hingga akhirnya mencapai nol emisi karbon.
Kedua, melalui transformasi energi, cara produksi dan konsumsi energi akan ditransformasi ke arah konservasi energi hijau dan ekonomi dengan efisiensi tinggi, dari model pasokan energi terpusat tunggal menjadi sistem energi terdistribusi multi-diversifikasi, dalam upaya mewujudkan koordinasi energi komprehensif yang efisien dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan energi secara komprehensif.
Ketiga, melalui transformasi digital, akan dilakukan transformasi dari informasi ke digitalisasi, untuk akhirnya mencapai smartization atau sistem cerdas yang akan memberikan dukungan digital bagi proses transformasi nol emisi karbon dan transformasi energi.
Teknologi Digital Inovatif dari Huawei akan mendukung Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia
Digitalisasi mengubah struktur ekonomi di Asia Pasifik, dan negara-negara di kawasan ini akan mendongkrak potensi pertumbuhan mereka dengan berinvestasi dalam infrastruktur digital dan sumber daya manusia. Industri energi berkaitan erat dengan ekonomi dan keamanan nasional di Indonesia. Dalam rencana strategis jangka menengah dan panjang dari banyak perusahaan, infrastruktur sistem energi listrik yang ramah lingkungan, dengan jejak karbon rendah, andal dan aman memegang peran krusial.
Dari sisi “sumber” hijau, dalam sistem energi masa depan Indonesia, sebagian besar dari sumber energi baru, seperti energi surya dan energi angin, akan terhubung dengan sistem energi masa depan Indonesia. Pusat pengembangan (campus) Huawei akan memanfaatkan energi terbarukan sampai dengan 85% dari kebutuhan energi, dan semua terminal akan menggunakan listrik, sehingga emisi karbon tahunan akan terpangkas sebanyak 5.600 ton CO2.
Dalam hal ekonomi, Huawei menggunakan mode jaringan mandiri microwave dan Wi-Fi serta teknologi AI untuk membangun solusi pemeriksaan cerdas, sehingga biaya O&M (operasional dan pemeliharaan) akan sangat berkurang sementara meningkatkan ekonomi daya di Indonesia.
Dalam hal keamanan, kami terutama menggunakan mekanisme proteksi tiga lapis untuk membantu pelanggan memastikan keamanan ruang digital dari sistem daya. Pada lapisan transmisi dari jaringan komunikasi energi listrik, diterapkan teknologi MS-OTN dari Huawei untuk menciptakan bidang ganda (dual planes) guna membangun jaringan komunikasi listrik dengan keandalan dan redundansi tinggi yang memenuhi persyaratan layanan tenaga listrik di masa depan.
Pada lapisan akses jaringan, jaringan zero-trust dan pemantauan lalu lintas yang tidak normal digunakan untuk pencegahan intrusi jaringan secara ketat. Pada lapisan data, solusi anti-rampion empat lapis memastikan nol gangguan data, nol penghapusan, dan nol kehilangan. Solusi ini telah berhasil dipraktikkan di Indonesia dan banyak perusahaan listrik di seluruh dunia.
Dengan berpegang pada komitmen I Do Collaborate, sebagai penyedia layanan TIK terdepan di dunia, Huawei ingin senantiasa mendukung ekosistem industri energi lokal melalui strategi pengelolaan ‘lebih banyak bit, lebih sedikit watt’ guna mewujudkan visi nasional, termasuk target nol emisi karbon pada tahun 2060. Sebagai bagian dari upaya ini, Huawei akan turut ambil bagian dalam Hari Listrik Nasional Indonesia ke-77 yang akan digelar di Jakarta pada tanggal 29-30 November, serta menyampaikan pidato bertema “Mengoptimalkan Nilai Unik Teknologi Digital Untuk Mewujudkan Nol Emisi Karbon Global”. Acara ini akan dihadiri oleh pejabat pemerintah, pakar industri energi, peneliti, dan para mitra dari Indonesia maupun negara-negara Asia Pasifik, yang akan membahas tren terkini dalam pembangunan energi regional serta masa depan transformasi hijau dan karbon rendah.
Bukan hanya Indonesia, seluruh kawasan Asia Pasifik juga diharapkan dapat meraih kemajuan yang berarti dalam transformasi digital energi. Huawei akan membantu dengan menyediakan infrastruktur bagi perusahaan-perusahaan di kawasan ini untuk menjelajahi berbagai peluang baru demi mencapai pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2022