"Hari ini akses menuju Gunung Bromo melalui Kecamatan Sukapura di Kabupaten Probolinggo sudah lancar karena material longsor sudah dibersihkan oleh petugas gabungan pada Minggu (27/11) malam," katanya saat dihubungi per telepon di Probolinggo, Senin.
Hujan deras yang mengguyur kawasan Gunung Bromo selama lima jam pada Ahad (27/11), membuat tebing di Desa Wonokerto, Kecamatan Sukapura, mengalami longsor dan material longsor tersebut menutup total akses jalan menuju objek wisata Gunung Bromo.
Kemudian terjadi longsor susulan di lokasi yang sama sebanyak empat titik pada sore harinya, sehingga dilakukan penanganan oleh BPBD, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial, Tagana dan pihak Muspika Sukapura untuk membersihkan material longsor agar akses jalan menuju ke Gunung Bromo dapat dibuka.
Baca juga: Kemenparekraf gelar pelatihan pariwisata Bromo-Tengger-Semeru
Baca juga: BB TNBTS sesalkan turis asing buang air kecil sembarangan di Bromo
Untuk membuka akses jalan yang tertimbun longsor tersebut, petugas menerjunkan alat berat untuk membersihkan material longsor dengan cepat agar kendaraan sejumlah wisatawan dan masyarakat bisa melintas.
"Hari ini dilanjutkan kegiatan pembersihan sisa material longsor di Dusun Jurang Jontro, Desa Wonokerto, dan pemberian bantuan bagi warga yg terdampak longsor di Desa Sariwani, Kecamatan Sukapura oleh Dinsos dan BPBD," tuturnya.
Aries mengimbau wisatawan dan masyarakat untuk mewaspadai kawasan tebing menuju Gunung Bromo yang rawan longsor saat hujan deras yang mengguyur di Kecamatan Sukapura terjadi selama beberapa jam.
"Kami imbau untuk selalu berhati-hati saat melintas di kawasan tebing rawan longsor menuju kawasan Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo," katanya.
Selain di Desa Wonokerto, tanah Longsor juga terjadi di Dusun Tersono, Desa Sapih Kecamatan Lumbang yang mengakibatkan tembok penahan tanah (TPT) di sekitar rumah warga mengalami longsor.*
Baca juga: Tarif jip di Bromo naik, namun jumlah turis tak surut walau BBM naik
Baca juga: Dua orang tewas akibat kecelakaan mobil di kawasan Bromo
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022