Kota Bengkulu (ANTARA) - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyebutkan bahwa seluruh desa di Provinsi Bengkulu telah tersalurkan listrik usai PT. PLN Persero membangun pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) dengan kapasitas 30 Kilo Watt (KW) di Desa Sungai Lisai.

"Kita berterima kasih dengan 100 persen desa teraliri dan saya kira menjadi prasyarat pokok agar daerah bergerak dari perekonomian," kata Rohidin Mersyah di Gedung Daerah Kota Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan bahwa listrik menjadi salah satu kebutuhan dasar masyarakat untuk dapat sejahtera sebab salah satu ukuran kemajuan pembangunan suatu daerah sangat ditentukan dengan ketersediaan energi listrik.

Pasokan listrik yang tersedia di Bengkulu saat ini, katanya, telah siap untuk mendukung pembangunan daerah dan dengan demikian Provinsi Bengkulu siap menyambut investor dari segi energi.

"Dengan adanya ketersediaan listrik di Bengkulu yang telah mencapai 550 megawatt itu menjadi sebuah potensi daya saing investasi," ujar Gubernur.

Sementara itu General Manager (GM) PT. PLN Unit Wilayah Induk Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (UID S2JB) Amris Adnan menjelaskan bahwa pihaknya telah menyelesaikan PLTMH tersebut melalui alokasi dana Corporation Social Resnponsibility (CSR) PT. PLN di Desa Sungai Lisai.

"Semua desa di Bengkulu sudah menikmati listrik dan PLN akan terus berupaya untuk meningkatkan sehingga semua dusun memiliki aliran listrik," terangnya.
Baca juga: PLN perkirakan serap 57 persen PMN hingga akhir 2022

Dalam proses pembangunan tenaga listrik tersebut, pihaknya menyiapkan tabung listrik dengan stasiun pengisian energi listrik Stasiun Pengisian Energi Listrik (SPEL) sebanyak dua unit di Desa Sebelat.

Kemudian Alat Penyimpan Daya Listrik (APDAL) sebanyak 12 Unit dan Energi Baru Terbarukan (EBT) Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) 30 KW sebanyak satu unit.

Amris mengungkapkan, beban puncak kelistrikan di Bengkulu baru diserap sekitar 150 megawatt dam kemampuan kelistrikan untuk di Bengkulu sekitar 550 megawatt.

Hal tersebut disebabkan karena Provinsi Bengkulu telah tersambung dengan sistem kelistrikan di Pulau Sumatera sehingga dapat saling mendukung untuk kebutuhan kelistrikan.

Disebutkan bahwa Desa Sungai Lisai masuk Kawasan Hutan Lindung TNKS Kerinci Sebelat dengan kondisi jalan masih jalan setapak dan jarak dari desa terdekat 11 kilometer.

Hal tersebut menyebabkan PT PLN sulit menjangkau jaringan listrik konvensional, sehingga melalui Perizinan PKS dari Balai Besar TNKS Kementerian Lingkungan Hidup, pihaknya membangun pembangkit listrik yang secara mandiri digunakan untuk penerangan di Desa Sungai Lisai.

Baca juga: Dirut PLN: Program listrik desa tingkatkan rasio elektrifikasi
Baca juga: PLN butuh Rp15 triliun capai 100 persen rasio elektrifikasi desa

Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022