Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, di Kota Batu, Senin, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan kerja sama dengan pengurus yayasan Museum HAM Omah Munir, yang diharapkan bisa menjadi salah satu media pembelajaran untuk memperkenalkan nilai-nilai HAM di Indonesia.
"Mari kita mengelola museum ini dengan baik. Semua sekolah di Kota Batu, mulai dari tingkatan sekolah dasar, harus dikenalkan dengan nilai-nilai HAM," kata Dewanti.
Baca juga: MKN: Museum bisa jadi inspirasi-motivasi anak muda teladani pahlawan
Dalam kesempatan itu, dilakukan kerja sama terkait pengelolaan Museum HAM Omah Munir yang terletak di Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu, tersebut. Perjanjian kerja sama itu merupakan tindak lanjut pemanfaatan bangunan yang dibangun pada akhir 2019.
Bangunan tiga lantai yang berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 2.200 meter persegi tersebut akan memuat sejumlah tatanan untuk memperkenalkan nilai-nilai hak asasi manusia, khususnya untuk generasi muda Indonesia.
Sementara itu, Pengurus Yayasan Museum HAM Omah Munir sekaligus istri mendiang Munir, Suciwati menambahkan, keberadaan Museum HAM Omah Munir tersebut diharapkan bisa menjadi ruang pembelajaran bersama.
Baca juga: Anggota DPR: pengelolaan museum harus lebih kreatif
"Semoga museum ini nantinya bisa menjadi ruang pembelajaran bagi semua masyarakat terkait nilai-nilai HAM. Tidak hanya untuk Kota Batu, tetapi juga masyarakat Indonesia," kata Suciwati.
Sebagai informasi, museum yang mulai dibangun pada 2019 tersebut dirancang oleh Achmad Tardiyana, yang merupakan pemenang sayembara desain arsitektur Museum HAM Munir.
Rancangan Museum HAM Munir tersebut mengambil konsep Omah Pepeling, yang memiliki visi untuk mengingatkan atas dua hal, yakni pelanggaran terhadap HAM masih dan bisa terjadi kapanpun dan kepada siapa saja.
Baca juga: Kemenko PMK perkuat peran museum sebagai media edukasi
Namun, perjuangan menegakkan HAM masih dan bisa dilakukan oleh orang-orang yang peduli terhadap kemanusiaan.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022