Besaran ini naik 8,26 persen atau Rp259.731,24 dari besaran tahun 2022

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengumumkan besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) Tahun 2023 naik menjadi total sebesar Rp3.404.177,24 (Rp3,40 juta).

"Besaran ini naik 8,26 persen atau Rp259.731,24 dari besaran tahun 2022," kata Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel Supriyono kepada wartawan di Palembang, Senin.

Menurut dia, Gubernur Sumsel Herman Deru
sudah menerbitkan Surat Keputusan Nomor 877/KPTS/Disnakertrans/2022 terkait besaran UMP 2023 ini.

Adapun surat keputusan gubernur itu dibuat berdasarkan hasil rapat rekomendasi Dewan Pengupahan Provinsi Sumsel pada 18 November 2022.

Rapat rekomendasi dewan pengupahan provinsi ini, kata dia, mempedomani Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2023.

Selain itu, kenaikan ini juga menyesuaikan perkembangan tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Sumsel.

Baca juga: Ribuan alumnus SMK di Sumsel tersalurkan ke perusahaan

Baca juga: Pemprov Sumsel fasilitasi siswa lulusan SMK terserap perusahaan

"Keputusan ini berlaku mulai 1 Januari 2023. Perusahaan bisa segera melakukan penyesuaian," ujarnya, seraya menyebutkan perusahaan dilarang mengurangi atau menurunkan UMP yang berlaku untuk pekerja dengan masa kerja kurang dari satu tahun.

Selanjutnya nilai UMP ini menjadi acuan besaran upah kabupaten/kota lain. Atau, bisa lebih tinggi antara lain Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, Musi Rawas Ogan Komering Ulu Timur dan Muara Enim, tambah Supriyono.

Sementara itu, Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) Aminoto mengatakan, pihaknya berusaha untuk menerima besaran nilai UMP 2023 yang telah di SK-kan oleh gubernur itu. Meskipun masih belum sesuai dengan permintaan dari para pekerja.

Para pekerja se-Sumsel mengusulkan kepada pemerintah dan dewan pengupahan kalau besaran UMP 2023 naik sebesar 13 persen dari sebelumnya senilai Rp3,144 juta pada tahun 2022.

Jumlah yang diusulkan ini sudah sesuai dengan kebutuhan pekerja dan keluarga apalagi beberapa tahun belakangan belum ada kenaikan UMP di Sumsel, kata dia.

Tapi meskipun demikian, ia mengaku,
karena sudah melalui tahapan-tahapan sebelum dibakukan dalam SK, para pekerja akan sangat arif menerima besaran UMP 2023 itu dengan catatan pihak perusahaan selaku pemberi upah melaksanakan secara jujur, transparan dan adil.

"Ini kan menyangkut hajat orang banyak, kami para pekerja akan sangat arif menerima asalkan pelaksanaannya jujur. Jangan dipotong uang makan dan semacamnya, sehingga perhitungannya berkurang lagi dari itu," ujarnya.

Baca juga: Sumsel ikutkan 283 tenaga kerja seleksi magang ke Jepang

Baca juga: Seorang TKI asal OKU Sumsel ditahan perusahaan di Laos

Pewarta: Muhammad Riezko Bima Elko
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022