Karena kasus anak hanyut di sini bukan pertama kali saja
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah warga di Kecamatan Jatinegara meminta kepada pemerintah kota Jakarta Timur untuk memasang pagar pembatas di sepanjang Kanal Banjir Timur (KBT).
Salah satu warga, Waljiyanto, mengatakan pagar pembatas itu diperlukan untuk mencegah anak-anak bermain di kawasan KBT karena berisiko hanyut.
"Harus dipasang pagar atau tembok pembatas. Karena kasus anak hanyut di sini bukan pertama kali saja, harus ada antisipasi," kata Waljiyanto di Jakarta, Senin.
Waljiyanto menambahkan warga di sepanjang aliran KBT sering menegur agar anak-anak tidak nekat bermain di lokasi tersebut.
Akan tetapi, teguran dari warga tersebut tidak sepenuhnya berhasil. Beberapa anak-anak ada yang tetap nekat bermain di aliran KBT.
"Enggak mungkin ya mengawasi sepanjang aliran itu 24 jam. Makannya ya mungkin kalau ada pagar setidaknya bisa mencegah anak-anak nekat main. Dibangun pagar tinggi begitu," ujar Waljiyanto.
Warga Kecamatan Jatinegara lainnya, Rina, berharap pemerintah kota dapat segera membangun pagar pembatas di kawasan KBT.
Dia khawatir kasus anak tenggelam di KBT terulang kembali di kemudian hari.
"Namanya musibah itu kan enggak ada yang tahu ya kapan terjadi. Tapi kan tetap harus antisipasi. Ya harapannya pemerintah cepat mengambil tindakan antisipasi," tutur Rina.
Sebelumnya, seorang bocah bernama Faris (10) dilaporkan hanyut di aliran KBT, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur pada Minggu (27/11/2022) pukul 15.20 WIB ketika berenang bersama tiga anak lainnya.
Petugas gabungan kemudian menemukan jenazah bocah tersebut pada Minggu (27/11) sekitar pukul 05.30 WIB.
Kepala Kantor SAR Jakarta, Fazzli mengatakan jenazah bocah tersebut ditemukan pada radius 40 meter dari lokasi kejadian sebelum korban dilaporkan hilang.
"Tim SAR gabungan yang melakukan pemantauan menemukan korban pada pagi tadi, dan langsung dievakuasi menuju ke rumah duka untuk diserahkan kepada pihak keluarga," kata Fazzli.
Baca juga: Petugas gabungan temukan bocah hanyut di KBT dalam kondisi meninggal
Baca juga: Pemkot Jaktim bagi tiga zona penataan kawasan Kanal Banjir Timur
Baca juga: Pemkot Jaktim relokasi PKL dari Kanal Banjir Timur
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022