Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan pemerintah akan memberikan bantuan uang sewa bagi warga korban gempa Cianjur yang rumahnya masih dalam keadaan baik untuk menampung sesama pengungsi korban gempa.
"Kalau misalnya punya ruangan kosong itu bisa menampung tetangganya, menampungnya tidak gratis, ada bantuan dari pemerintah sebagai uang sewa," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers virtual yang diikuti di Jakarta, Minggu.
Suharyanto mengatakan saat melakukan pemeriksaan langsung ke rumah-rumah warga korban gempa Cianjur, ditemukan beberapa rumah dalam keadaan baik, namun warga pemilik rumah masih enggan menempati rumahnya karena takut gempa susulan.
Jika mereka sudah diyakinkan dengan hasil analisis gempa dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan warga sudah aman kembali ke rumah, diharapkan pengungsi bisa kembali ke rumahnya yang masih bisa ditempati.
"Yang rumahnya mengalami rusak ringan sedang bisa kembali ke rumahnya. Yang rumah rusak berat secara paralel dilaksanakan pendataan supaya segera bisa dibangun," tuturnya.
Bagi warga yang tidak memiliki tetangga yang rumahnya masih bisa ditempati pascagempa, akan didirikan tenda-tenda keluarga di sekitar rumahnya. Kepala BNPB menuturkan Pemerintah Kabupaten Cianjur juga akan mengadakan beberapa ribu tenda keluarga.
"Pak Bupati (Cianjur) juga tadi koordinasikan sudah akan mengadakan beberapa ribu tenda keluarga," ujarnya.
Upaya tersebut dilakukan agar warga dapat berada dekat dengan rumahnya yang rusak berat sehingga bisa mulai membersihkan puing-puing rumahnya dan menyelamatkan harta bendanya.
BNPB bekerjasama dengan TNI juga akan mengerahkan sumber daya untuk membantu membersihkan puing-puing rumah warga, sehingga bersama dengan masyarakat, proses pembersihan puing-puing dapat lebih cepat dilakukan.
Selain itu, para pengungsi terutama yang mengungsi di tenda dengan kapasitas di atas 25 orang dapat berangsur-angsur meninggalkan tenda pengungsian dan kembali ke sekitar rumahnya masing-masing.
BNPB mencatat sebanyak 325 titik pengungsian tersebar di 15 kecamatan di Kabupaten Cianjur, dengan rincian 183 titik pengungsian dengan kekuatan mengungsi di atas 25 orang, dan 142 titik pengungsian mandiri dengan kekuatan di bawah 25 orang.
Saat ini jumlah pengungsi terdata sebanyak 73.874 orang, yang meliputi 33.713 laki-laki dan 40.161 perempuan, termasuk di dalamnya 92 penyandang disabilitas, 1.207 ibu hamil, dan 4.240 lansia.
Sementara ini, total ada 62.628 rumah yang rusak akibat gempa tersebut, yang mencakup 27.434 rumah rusak berat, 13.070 rumah rusak sedang , 22.124 rumah rusak ringan.
Untuk relokasi warga, Kepala BNPB mengatakan telah tersedia lahan seluas dua hektare, namun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan segera mematangkan prosesnya sehingga diharapkan dalam pekan depan sudah bisa mulai dilakukan pembangunan di lahan tersebut.
Baca juga: BNPB catat 321 orang meninggal dunia karena gempa Cianjur
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022