pada 2013 jumlah remaja yang menderita gangguan emosi mental sebanyak 6,1 persen namun pada 2018 meningkat menjadi 9,8 persen.
Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meminta setiap pihak untuk menerapkan nilai Pancasila dalam membangun keluarga yang sehat dan berkualitas secara fisik dan mental.
“Saya harap keluarga di Lampung Barat dapat menggaungkan dan menerapkan nilai -nilai Pancasila di dalam kehidupan sehari hari agar menjadi keluarga yang berkualitas,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.
Dalam peresmian Lamban (rumah) Pancasila di Kabupaten Lampung Barat pada Jumat (25/11), Hasto menyatakan bahwa gangguan mental emosional (mental emotional disorder) di kalangan remaja menjadi kendala serius dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
Tren kasus dalam data yang dihimpun pemerintah memperlihatkan bahwa penderita gangguan mental emosional terus meningkat dari tahun ke tahun.
Dalam Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) misalnya pada 2013 jumlah remaja yang menderita gangguan emosi mental sebanyak 6,1 persen namun pada tahun 2018 meningkat menjadi 9,8 persen.
Hasto mengingatkan jika remaja yang menderita gangguan emosional terus meningkat maka permasalahan dalam rumah tangga seperti meningkatnya kasus perceraian juga akan bertambah.
Baca juga: BKKBN gelar uji kompetensi daerah guna perkuat kinerja penyuluh KB
Baca juga: BKKBN Riau gandeng Chef Deden demo masak menu pelancar ASI
Dalam data yang dimiliki oleh BKKBN, Hasto menyebutkan bahwa kasus perceraian dari tahun 2011 hingga 2018 terus meningkat, bahkan mencapai lebih dari 600 ribu kasus. Dengan penyebab seperti hubungan tidak harmonis, tidak bertanggung jawab, cemburu maupun adanya pihak ketiga.
Oleh karenanya, dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam mengambil tindakan pada pola asuh yang diterapkan, diharapkan anak dapat terhindar dari berbagai masalah mental sejak usia muda.
“Presiden Joko Widodo sendiri juga telah menugaskan BKKBN untuk membina seluruh keluarga Indonesia agar menjadi keluarga yang berkualitas. Salah satunya caranya dengan mendorong para keluarga di Indonesia menerapkan ‘Pancasila In Action’,” katanya.
Bupati Kabupaten Lampung Barat H. Parosil Mabsus menyampaikan Lamban Pancasila merupakan simbol dari kearifan lokal yang menjunjung tinggi toleransi dalam keberagaman, kerukunan dan kemajemukan budaya di Kabupaten Lampung Barat.
Ia turut menyampaikan bahwa KB tidak hanya diperuntukkan bagi perempuan saja, tetapi laki-lak juga mempunyai kewajiban untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.
“Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas penyuluhan KB, saya berharap agar pada 2023 BKKBN dapat memfasilitasi kendaraan bermotor bagi Penyuluh KB dan Tim Pendamping Keluarga di Kabupaten Lampung Barat,” katanya.
Baca juga: BKKBN terima Anugerah Reksa Banda 2022 Kemenkeu atas BMN
Baca juga: BKKBN: Cegah kematian ibu hindari "Tiga Terlambat" dan "Empat Terlalu"
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022