Kota Bogor (ANTARA) - Sebanyak 300 Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) berkolaborasi menyukseskan "Indonesia Kompeten 2030" yang merupakan target dari Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK).
Kolaborasi nasional ini dibuka oleh Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah secara virtual, Direktur Umum dan SDM BPJAMSOSTEK Abdur Rahman Irsyadi, serta Ketua Advisory Committee GNIK Achmad Ruky di BPJS Institute, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Kegiatan ini dihadiri sekitar 300 Direktur Manajemen se-Indonesia, termasuk Direktur Keuangan MSDM dan Manajemen Risiko Perum LKBN Antara, Nina Kurnia Dewi.
Beberapa agenda yang dibahas yaitu merumuskan kualitas karakter kepemimpinan nasional Indonesia mendatang, menyusun petunjuk rinci atau roadmap "Menuju Indonesia Kompeten 2030".
Kemudian, membahas sertifikasi praktisi MSDM mengacu pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja (Kepmenaker) RI nomor 115 tahun 2022, tentang pemberlakuan wajib sertifikasi kompetensi kerja bagi tenaga kerja bidang manajemen sumber daya manusia yang merupakan salah satu upaya pemerataan kompetensi kerja.
Para pembicara yang hadir yakni, Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi Kunjung Masehat, Direktur BPJS Ketenagakerjaan Abdur Rahman Irsyadi, Ketua Steering Committee GNIK Yunus Triyonggo, SC GNIK sekaligus Dekan Fakultas Psikologi Universitas Pancasila Sonny Y Soeharso, serta dosen senior MSDM Dono Sadana.
GNIK adalah sebuah platform terbuka berskala nasional yang bertujuan untuk merangkul semua pemangku kepentingan yang terkait dengan pengembangan sumber daya manusia baik dari pemerintah asosiasi pekerja, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), dan lain-lain.
Misi utamanya yaitu untuk berkolaborasi dan bekerja sama dalam meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia dan mendorong daya saing tenaga kerja secara nasional.
Baca juga: Kemenperin: RI-Swiss sukses kembangkan SDM kompeten sektor industri
Baca juga: Indonesia butuh SDM iptek kompeten lahirkan invensi dan inovasi
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022