Washington (ANTARA News) - Ekonomi AS tumbuh 4,8 persen pada kuartal pertama 2006, kinerja terbaik ekonomi AS dalam lebih dari dua tahun terakhir, demikian laporan Departemen Perdagangan Jumat. Ditolong oleh besarnya pengeluaran konsumsi, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) naik tajam pada periode Januari-Maret dibandingkan pertumbuhan sebesar 1,7 persen pada kuartal empat (Oktober-Desember) 2005. Perhitungan Departemen Perdagangan untuk kuartal pertama itu sejalan dengan perkiraan Wall Street yakni pertumbuhan sebesar 4,9 persen, dan pertumbuhan kali ini merupakan yang terbesar sejak kuartal tiga tahun 2003. Menurut laporan kantor-kantor berita internasional, kenaikan PDB yang besar itu terjadi karena kenaikan pengeluaran pribadi, belanja peralatan dan perangkat lunak, ekspor dan pengeluaran pemerintah federal, tetapi impor yang merupakan faktor pengurang dari PDB mengalami kenaikan. Pemimpin Federal Reserve (Bank Sentral AS) Ben BErnanke Kamis mengatakan bahwa risiko ekonomi AS melambat pada tahun ini setelah pasar properti mendingin. Ia mengindikasikan bahwa Bank Sentral akan menghentikan sementara kenaikan suku bunga. Tetapi setidaknya pada kuartal pertama, PDB muali membaik setelah pasar melambat pada akhir tahun lalu, ketika dampak dari topan Katrina melanda ekonomi terbesar di dunia itu. Pengeluaran rumah tangga melonjak 5,5 persen, jauh lebih tinggi dibanding 0,9 persen pada kuartal sebelumnya. Pembelian barang-barang tahan lama seperti mobil dan mesin cuci, meroket hingga 20,6 persen. Belanja pemerintah naik 10,8 persen, terutama karena pengeluaran di Irak dan rekonstruksi pasca topan Katrina. Perusahaan meningkatkan investasinya hingga 14,3 persen tetapi barang di gudang juga mengalami peningkatan, yang merupakan pertanda penurunan permintaan pada beberapa waktu ke depan, yang mengurangi PDB sebesar 0,52 poin.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006