Pelatih timnas Tunisia Jalel Kadri vs pelatih timnas Australia Graham Arnold (ANTARA/Juns)

Skenario pertandingan

Tunisia tidak menghadapi masalah cedera sehingga formasi sebelas pemain pertamanya tidak akan banyak berubah.

Pun dengan strategi bermain. Pelatih Jalel Kadri tetap memasang tiga bek tengah seperti saat melawan Denmark.

Yang mungkin berubah adalah lini serangnya di mana tiga pemain depan kini ditempatkan sejajar dalam formasi 3-4-3. Issam Jebali menjadi target man yang diapit Wahbi Khazri dan Youssef Msakni di kedua sayap serangan.

Khazri yang merupakan pencetak gol terbanyak Tunisia dengan 24 gol, mungkin dimainkan setelah absen melawan Denmark. Dia akan mengisi tempat Anis ben Slimani yang dalam laga pertama tak dimainkan penuh.

Tunisia tidak dituntut mengubah lini belakangnya yang terbukti tangguh saat melawan Denmark dan juga tak ada starter yang menghadapi masalah kebugaran.

Baca juga: Tunisia paksa Denmark seri 0-0

Aymen Dahmen tetap di tempatnya di depan gawang, yang akan kembali dilindungi trio pertahanan Dylan Bronn, Yassine Meriah, dan Montassar Talbi, sedangkan Mohammed Drager dan Ali Abdi mengawal mereka di kedua sisi pertahanan.

Akan halnya Ellyes Skhiri dan Aissa Laidouni, kedua gelandang ini kembali ditugaskan menguasai lapangan tengah.

Sebaliknya dengan Australia, pelatih Graham Arnold menghadapi tekanan untuk mengubah susunan pemainnya setelah kalah telak dari Prancis.

Baca juga: Pelatih Australia akui timnya kalah kualitas dari Prancis

Arnold harus membuat skuadnya lebih menyerang dan sekaligus solid dalam bertahan, yang mungkin tak banyak membantu mengingat Tunisia sulit ditembus. Tetapi Australia wajib mendapatkan poin dari laga ini agar harapan tetap hidup.

Kedalaman skuad pula yang membuat Arnold terpaksa menurunkan starting eleven sama dengan saat melawan Prancis.

Arnold mungkin melihat Tunisia tak setajam dan tak sesulit Prancis yang berstatus juara bertahan.

Dalam kaitan ini, Arnold akan kembali menugaskan Mitchell Duke sebagai ujung tombak serangan di belakang lima gelandang di mana Aaron Mooy menjadi jangkar dan Craig Goodwin menjadi salah satu winger yang menyerang dari sayap ketika Duke kesulitan menembus dari tengah.

Statistik kedua tim

Australia dan Tunisia sudah dua kali bertemu sebelum laga kedua Grup D ini. Kedudukannya sama-sama pernah satu kali memenangkan salah satu dari dua pertandingan itu.

Kedua tim terakhir bertemu pada Piala Konfederasi 2005 ketika Tunisia menang 2-0 lewat dua gol Francileudo dos Santos.

Tunisia hanya menang satu kali dalam 13 pertandingan penyisihan grup sejak 1998 ketika mengalahkan Panama empat tahun silam.

Imbang 0-0 melawan Denmark dalam pertandingan pembuka grup adalah clean sheet pertama Tunisia pada Piala Dunia sejak 1978 ketika mereka menahan imbang Jerman Barat.

Australia tak pernah menang dalam tujuh pertandingan Piala Dunia dengan terakhir menang pada 2010 saat melawan Serbia.

Baca juga: Catatan penting rangkaian laga pertama Piala Dunia 2022

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022