Jakarta (ANTARA News) - Pertarungan tinju dunia kelas terbang mini (47,5kg) versi Federasi Tinju Internasional (IBF) dipastikan digelar di Jakarta 6 Mei mendatang antara juara bertahan M. Rachman (Indonesia) menghadapi Omar Soto (Meksiko). Prommotor pertandingan, H.M. Arsyad di Jakarta, Jumat mengemukakan, kepastian untuk menggelar partai bergengsi setelah Chrisjohn ini, direncanakan dilangsungkan di Stadion Tennis Indoor Senayan Jakarta dan akan disaksikan langsung Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono dan Wakil Presiden Yusuf Kalla. "Kita akan mengundang Presiden dan Wakil Presiden untuk menyaksikan langsung pertandingan ini, dalam waktu dekat kita akan melayangkan surat kepada pihak Sekretaris Negara," kata Arsyad kepada wartawan di Jakarta, Jumat. Kehadiran pejabat negara ini, katanya diharapkan akan menjadi pendorong semangat bagi Rahman untuk bertarung dan mempertahankan gelarnya di depan publik sendiri. Pertarungan ini merupakan partai yang seharusnya berlangsung di Amerika Serikat 27 Februari lalu, namun batal karena pelatih Rahman, M Yunus tidak mendapat izin masuk atau visa ke negara Paman Sam tersebut. Semula hak pertandingan dipegang oleh Guilty Promotion lewat lelang yang dilakukan oleh IBF. Belakangan hak itu dialihkan kepada promotor M Rahman Fendi (Ndondo) Sugiarto yang memegang hak tarung Rahman. Oleh Ndondo wewenang tersebut dijual kepada Arsyad yang bersedia menjadi promotor laga tersebut sebesar Rp50 juta. "Saya membayar Soto dan Guilty promotion sebesar 20 ribu dolar untuk dapat menjadi pelaksana pertandingan ini," ujar Arsyad yang juga menjadi promotor juara dunia tinju WBA, Chrisjohn. Jumlah sama juga dibayarkan Arsyad kepada Rahman. "Niat saya untuk mengggelar pertarungan ini agar memberi kesempatan kepada Rahman bisa bertarung mempertahankan gelarnya di depan publik sendiri, apalagi ini menjadi kesempatan terbaik baginya mengingat usianya yang tidak lagi muda yaitu 32 tahun," kata Arsyad. Pernyataan Arsyad tersebut dibenarkan oleh koordinator badan tinju dunia WBA dan PABA di Indonesia Tourino Tidar. Menurutnya Rahman harus memanfaatkan peluang tampil di depan publik sendiri. "Rahman jangan memforsir tenaga pada ronde awal, ia harus atur irama pertarungan," katanya tentang calon lawan yang berusia 26 tahun. Selain pertarungan yang menurut rencana tidak dipungut bayaran dan disiarkan langsung oleh stasiun televisi Indosiar itu, juga berlangsung lima partai tambahan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006