Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Sukamara, Kabupaten Sukamara, Provinsi Kalimantan Tengah mengembangkan pertanian jagung dan cabai untuk mendukung ketahanan pangan di daerah setempat.
"Kami mengapresiasi kepada Lapas Sukamara dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukamara yang saling bersinergi untuk mensukseskan kegiatan penanaman jagung hingga dapat dilakukannya panen raya," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Tengah Hendra Ekaputra di Palangka Raya, Jumat.
Panen yang dirangkai dengan penanaman bibit cabai itu telah dilaksanakan beberapa waktu lalu. Kegiatan yang juga didukung Pemkab Sukamara itu merupakan lanjutan penanaman perdana yang sebelumnya dihadiri oleh Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia.
Kegiatan panen ini merupakan hasil kolaborasi semua instansi antara Pemda hingga Forkopimda bersama pihak Lapas. Ini juga bentuk keberhasilan program nasional "Food Estate" yang dicanangkan oleh presiden.
"Kami melihat, setelah melewati kurang lebih tiga bulan masa perawatan dan pemeliharaan, pertumbuhan jagung Lapas Sukamara menunjukkan hasil yang signifikan," katanya.
Bupati Sukamara, Windu Subagio mengaku bangga terhadap hasil panen jagung Lapas Sukamara. Melalui momentum ini Bupati Sukamara mendorong semua pihak untuk dapat belajar dan tekun dalam mendukung ketahanan pangan, melalui bidang perkebunan.
"Jadi ini adalah suatu bukti bahwa di Sukamara bisa ditanam jagung walaupun masih dalam skala kecil. Dalam hal ini kita semua saling belajar tidak ada lebih pandai atau saling menggurui satu sama lain," katanya.
Kalapas Sukamara, Joko Prayitno mengatakan, kegiatan perkebunan jagung ini merupakan program pembinaan kemandirian Narapidana dan hasil panen jagung ini nantinya akan didistribusikan untuk memenuhi permintaan pasar. Selain itu, lahan jagung ini nantinya akan ditanam kembali dengan bibit cabe melalui metode tumpang sari.
"Perkebunan jagung Ini merupakan hasil kegiatan program pembinaan kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Adapun hasil panen jagung ini nantinya akan kami jual untuk memenuhi permintaan pasar," kata Joko.
"Kami mengapresiasi kepada Lapas Sukamara dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukamara yang saling bersinergi untuk mensukseskan kegiatan penanaman jagung hingga dapat dilakukannya panen raya," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Tengah Hendra Ekaputra di Palangka Raya, Jumat.
Panen yang dirangkai dengan penanaman bibit cabai itu telah dilaksanakan beberapa waktu lalu. Kegiatan yang juga didukung Pemkab Sukamara itu merupakan lanjutan penanaman perdana yang sebelumnya dihadiri oleh Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia.
Kegiatan panen ini merupakan hasil kolaborasi semua instansi antara Pemda hingga Forkopimda bersama pihak Lapas. Ini juga bentuk keberhasilan program nasional "Food Estate" yang dicanangkan oleh presiden.
"Kami melihat, setelah melewati kurang lebih tiga bulan masa perawatan dan pemeliharaan, pertumbuhan jagung Lapas Sukamara menunjukkan hasil yang signifikan," katanya.
Bupati Sukamara, Windu Subagio mengaku bangga terhadap hasil panen jagung Lapas Sukamara. Melalui momentum ini Bupati Sukamara mendorong semua pihak untuk dapat belajar dan tekun dalam mendukung ketahanan pangan, melalui bidang perkebunan.
"Jadi ini adalah suatu bukti bahwa di Sukamara bisa ditanam jagung walaupun masih dalam skala kecil. Dalam hal ini kita semua saling belajar tidak ada lebih pandai atau saling menggurui satu sama lain," katanya.
Kalapas Sukamara, Joko Prayitno mengatakan, kegiatan perkebunan jagung ini merupakan program pembinaan kemandirian Narapidana dan hasil panen jagung ini nantinya akan didistribusikan untuk memenuhi permintaan pasar. Selain itu, lahan jagung ini nantinya akan ditanam kembali dengan bibit cabe melalui metode tumpang sari.
"Perkebunan jagung Ini merupakan hasil kegiatan program pembinaan kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Adapun hasil panen jagung ini nantinya akan kami jual untuk memenuhi permintaan pasar," kata Joko.
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022