Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 30 warga negara Indonesia (WNI) terpaksa mengungsi ke kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dili menyusul kerusuhan di ibukota Timor Timur itu pada hari Jumat, yang menewaskan tiga orang dan melukai sejumlah lainnya. "Kita sudah membuat Posko di KBRI dan sampai saat ini sekitar 30 WNI mengungsi di kantor," kata Juru Bicara Deplu RI, Yuri Octavian Thamrin, mengutip laporan dari KBRI Dili. Ia mengatakan, berdasarkan rapat staf yang dilakukan KBRI terkait situasi tegang di Dili, KBRI meminta para warga negara Indonesia untuk tidak keluar rumah jika tidak perlu. "Dan, bila situasi makin memburuk, KBRI terbuka untuk mereka," katanya dan menambahkan jumlah WNI yang berada di Timor Timur mencapai 2.000 orang. Menurut laporan KBRI, situasi tegang di Dili telah mengakibatkan tiga orang tewas, sejumlah lainnya luka-luka, beberapa mobil yang berada di kantor perdana menteri terbakar. Sementara itu, sejumlah kantor berita transnasional melaporkan, dua warga sipil tewas dan dua aparat kepolisian terluka dalam kerusuhan massa yang pecah di Tasitolu, sekitar 10 kilometer dari Dili itu. Dalam kerusuhan yang menurut LSM dilakukan rakyat yang bersimpati kepada sekitar 600 anggota Angkatan Bersenjata Timor Leste (Forca Defencia do Timor Lorosae/FDTL) yang dipecat, dua warga sipil tewas, dua aparat kepolisian terluka, dan sejumlah mobil yang diparkir di halaman gedung kantor Perdana Menteri (PM) Mari Alkatiri dirusak. Beberapa rumah warga juga dilaporkan rusak dalam kerusuhan tersebut. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006