Apabila akhir tahun prognosis terpenuhi, otomatis anggaran akan terserap 91,81 persen, termasuk automatic adjustment.
Jakarta (ANTARA) - Komisi V DPR RI mengapresiasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) atas keberhasilan mereka dalam merealisasikan program dan penyerapan anggaran tahun 2022 yang dinilai maksimal.
"Komisi V DPR RI memberikan apresiasi kepada Kemendes PDTT atas capaian dan realisasi program dan anggaran 2022 sampai dengan November 2022," kata Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae, sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Apresiasi tersebut dia sampaikan saat membacakan hasil kesimpulan dari rapat kerja (raker) antara Komisi V DPR dan Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dengan agenda evaluasi pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2022 di Jakarta, Selasa (22/11).
Selain apresiasi, dalam kesimpulan itu, Ridwan pun menyampaikan bahwa Komisi V meminta Kemendes PDTT untuk meningkatkan monitoring atau pemantauan, evaluasi, dan koordinasi untuk mempercepat realisasi anggaran tahun 2022, sesuai dengan saran dan masukan dari para anggota serta pimpinan Komisi V DPR RI.
"Komisi V DPR RI meminta kepada Kemendes PDTT meningkatkan sistem monitoring dan evaluasi yang rutin serta melaksanakan koordinasi secara reguler untuk mempercepat realisasi program dan anggaran di masing-masing unit kerja eselon I," kata dia.
Sebelumnya, dalam raker tersebut, Mendes PDTT Abdul Halim atau akrab disapa Gus Halim melaporkan perincian realisasi keuangan dan kegiatan yang telah dilakukan oleh pihaknya.
Ia menyampaikan serapan anggaran Kemendes mencapai Rp2,2 triliun atau setara 70,71 persen dari total pagu, termasuk usulan buka blokir automatic adjustment atau penyesuaian otomatis dalam pengelolaan anggaran.
Meskipun begitu, Gus Halim mengakui realisasi anggaran Kemendes PDTT pada tahun 2022 memang lebih rendah daripada tahun 2021 yang mencapai 75,5 persen.
Namun, apabila akhir tahun prognosis terpenuhi, kata dia, otomatis anggaran akan terserap 91,81 persen, termasuk automatic adjustment.
"Akan tetapi, kalau automatic adjustment tidak masuk di dalam perhitungan akan mencapai 97,39 persen, berarti lebih tinggi serapannya dibanding tahun 2021," katanya.
Berikutnya, Gus Halim memaparkan program prioritas Kemendes dari realisasi serapan anggaran tersebut, di antaranya pengembangan objek wisata desa, pembangunan jalan untuk peningkatan program unggulan kawasan perdesaan, kegiatan ekonomi, serta fasilitasi penguatan ketahanan pangan.
"Ada yang sudah 100 persen, ada yang 44 persen, tetapi nanti pada akhirnya akan terserap 100 persen. Beberapa hal seperti itu karena pembukaan blokir baru terjadi pada akhir tahun 2022 ini," ucap Gus Halim.
Baca juga: Serapan anggaran Kemendes PDTT pada 2022 capai 70,71 persen
Baca juga: Kemendes PDTT adopsi sistem UNDP dalam pembangunan desa
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022