Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mendorong pemulihan ekonomi global melalui dua sektor prioritas, yakni rantai pasok yang resilien dan industri kreatif sebagai salah satu pertumbuhan baru.
Selain mendorong upaya pemulihan ekonomi global, kata Daniel, dua sektor prioritas tersebut untuk membantu pemulihan ekonomi di Indonesia.
"Soal rantai pasok, terutama pangan, energi perlu dijaga, dan sebagai sumber alternatif. Rute dan hub logistik baru perlu memperoleh dukungan investasi baru, terutama ditujukan kepada negara-negara berkembang. Jokowi sangat menekankan pentingnya hilirisasi sebagai bagian dari rantai pasok," kata Daniel dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan semangat hilirisasi yang ditegaskan Jokowi merupakan wujud kepedulian kepada negara-negara berkembang supaya rantai pasok memiliki nilai tambah. Hilirisasi, ujarnya, mendorong negara-negara pemasok untuk tidak hanya memasok bahan baku, namun bahan setengah jadi ataupun bahan jadi.
“Tentu sangat membantu Indonesia dalam hal pemulihan ekonomi. Hal ini terbukti ketika pandemi COVID-19 melanda Indonesia, sektor pertanian khususnya pangan sebagai penyelamat ekonomi, yang lain babak belur, anjlok minus, tetapi sektor pertanian/pangan tumbuh positif,” katanya.
Untuk itu, ia menilai sektor pangan menjadi andalan dalam hal pertumbuhan ekonomi sehingga perlu ada perhatian serius oleh Pemerintah, termasuk dukungan kepada para petani yang menjadi ujung tombak kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.
Baca juga: Anggota DPR minta Pemerintah mengantisipasi lonjakan harga pangan
“Tentu ini harus diperhatikan Pemerintah dalam hal penganggaran dan dukungan kepada produsen pangan, khususnya petani menjadi modal besar dalam hal pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berkualitas ke depan,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah memberikan perhatian kepada para pelaku UMKM yang bergerak di sektor pangan, seperti mempermudah pemberian akses permodalan, serta memberikan pendampingan agar pertumbuhan UMKM terarah.
“Akses permodalan dipermudah, UMKM yang sudah existing dibina dan diberikan permodalan dengan bunga lunak bahkan bebas bunga. Ini salah satu insentif bagi pelaku usaha pangan, bagi UMKM untuk tujuan ekspor diberikan kemudahan dalam hal izin ekspor dan insentif lainnya,” ucapnya.
Menurutnya, dengan diberikan berbagai kemudahan tersebut maka dengan sendirinya pelaku-pelaku usaha menjadi penyumbang pendapatan negara melalui pajak yang mereka bayarkan.
Baca juga: Daniel Johan dorong pemerintah kembangkan sagu sebagai pangan nasional
"Usaha sektor pangan tidak akan pernah hilang karena orang butuh makan, butuh minum tentu dengan standar keamanan pangan adalah hal utama yang harus menjadi perhatian,” jelasnya.
Terpisah, anggota Komisi IV DPR Yohanis Fransiskus Lema sepakat bahwa kebijakan hilirisasi menjadi faktor kunci kekuatan dari negara-negara berkembang.
"Dengan begitu, maka negara berkembang dapat menjadi bagian dari rantai pasok melalui produksi barang yang memiliki nilai tambah, bukan hanya sebagai sumber bahan baku," katanya.
Ia sepakat dengan arah kebijakan Presiden Jokowi dalam mendorong pemulihan ekonomi global melalui sektor prioritas kedua, yakni industri kreatif sebagai sumber pertumbuhan baru.
“(Berdasarkan data) UNESCO, sektor kreatif dan budaya menyumbang 3,1 persen PDB global dan 6,2 persen lapangan kerja. Ekonomi kreatif adalah sektor masa depan dan pilar pertumbuhan inklusif," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya mendukung industri kreatif maupun pariwisata agar lebih resilien, termasuk melalui transformasi digital dan pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022