lokasi pengungsian jangan terlalu dekat dengan pinggir lembah,
Cianjur (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa susulan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih terjadi di hari keempat tetap kekuatannya semakin melemah.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memprediksi gempa susulan memang masih ada hingga sepekan setelah gempa pertama terjadi pada Senin (21/11), yang berkekuatan 5,6 magnitudo.
"Perlu kami sampaikan perkembangan terakhir, biar masyarakat semakin tenang," kata Dwikorita di Pendopo Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kami
Meski semakin melemah, ia pun meminta masyarakat khususnya pengungsi untuk mewaspadai potensi hujan yang semakin meningkat hingga puncaknya pada bulan Desember 2022 di wilayah Cianjur.
Baca juga: BMKG minta warga tak bangun tenda pengungsian di bantaran sungai
Baca juga: PMI salurkan air bersih ke pos-pos pengungsian korban gempa di Cianjur
Untuk itu, ia pun menganjurkan kepada masyarakat pengungsi di Cianjur untuk tidak membuat tenda-tenda mandiri sebagai posko pengungsian di lokasi yang berdekatan dengan lereng atau lembah.
Karena, kata dia, lokasi-lokasi itu berpotensi longsor karena hujan atau adanya guncangan gempa susulan. Sehingga menurutnya pengungsi harus cermat menentukan lokasi posko pengungsian mandiri.
"Mohon lokasi pengungsian jangan terlalu dekat dengan pinggir lembah, mohon ada yang turun begitu, semakin ke arah lapang itu semakin aman," kata dia.
Baca juga: BNPB sebut contoh rumah tahan gempa dibangun pekan depan di Cianjur
Baca juga: PMI Jaksel berhasil evakuasi jenazah korban gempa Cianjur
Baca juga: Urgensi mitigasi bencana di Jabar
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022