Magelang (ANTARA News) - Guguran lava dari kawasan puncak Gunung Merapi pertama kali --sejak status aktivitas vulkanik gunung berapi itu Siaga Merapi-- terpantau satu kali oleh petugas Pos Pengamatan Merapi di Babadan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng).
"Guguran itu satu kali ke arah Kali Lamat, dan pertama kali terlihat secara visual sejak status siaga," kata Petugas Pos Pengamatan Merapi, Ismail di Babadan, Kabupaten Magelang, Jumat.
Status siaga diberlakukan untuk Gunung Merapi sejak 12 April 2006.
Ia mengatakan, guguran lava itu terjadi Kamis (27/4) pukul 10.03 WIB meluncur ke Kali Lamat (Barat Merapi) sepanjang sekitar 1.500 meter.
Ismail memperkirakan, guguran terjadi karena lapukan endapan material vulkanik di puncak dan tekanan magma dari dalam tubuh gunung berapi yang dikenal dunia sebagai tipe awan panas itu.
"Namun hingga sekarang belum terlihat titik api diam," katanya.
Ia mengatakan, dari Pos Babadan asap solvatara juga terlihat keluar dari kubah hasil letusan tahun 2001. Merapi meletus terakhir Februari 2001.
Laporan hasil pengamatan Merapi yang dikeluarkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Jumat (28/4), Merapi masih berstatus siaga.
Asap solvatara warna putih tebal dengan tekanan lemah keluar dari puncak hingga ketinggian maksimal 500 meter terukur dari Pos Jrakah Boyolali.
Cuaca sekitar Gunung Merapi pada pagi dan malam hari cerah, sedangkan siang dan sore hari kabut atau mendung serta tidak terjadi hujan.
Pada Kamis (27/4) terjadi 95 kali gempa fase banyak, 20 kali gempa guguran, empat kali gempa low frekuensi dan satu kali gempa vulkanik dangkal.
Sedangkan Jumat (28/4) pukul 00.00 hingga 06.00 WIB terjadi 26 kali gempa fase banyak, lima kali gempa guguran, tiga kali gempa low frekuensi.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006