Para ahli mengatakan sulit untuk menentukan data pasti mengenai kasus penolakan aborsi ketika komplikasi serius muncul,
New York City (ANTARA) - Sejumlah wanita hamil dengan kondisi medis berbahaya mendapat penolakan atas aborsi, yang sebenarnya dapat membantu menyelamatkan mereka, ketika mendatangi rumah sakit dan klinik dokter di Amerika Serikat (AS), menurut The Associated Press (AP).
"Beberapa dokter di sejumlah negara bagian dengan undang-undang aborsi restriktif mengatakan mereka telah merujuk atau menyarankan lebih banyak pasien untuk pergi ke tempat lain dibandingkan sebelumnya. Beberapa wanita menghadapi penundaan yang membahayakan dan berpotensi mematikan," kata laporan itu pada Minggu (20/11).
Para dokter mengatakan mereka dipaksa untuk menyeimbangkan antara penilaian medis dengan kemungkinan hukuman, termasuk hukuman penjara. Meskipun undang-undang yang paling ketat sekalipun mengizinkan aborsi untuk menyelamatkan nyawa seorang ibu, sebuah pertanyaan besar tetap ada, yaitu harus seberapa dekatkah pasien tersebut dengan kematian?
"Para ahli mengatakan sulit untuk menentukan data pasti mengenai kasus penolakan aborsi ketika komplikasi serius muncul," kata laporan itu.
Beberapa penentang aborsi mengatakan dokter mungkin menolak aborsi dalam situasi yang mengancam jiwa karena takut, lanjut laporan tersebut.
Pewarta: Xinhua
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022