Ottawa (ANTARA) - Inflasi di Kanada tetap terlalu kuat, dan suku bunga yang lebih tinggi akan diperlukan untuk mendinginkan ekonomi yang terlalu panas, kata Gubernur Bank Sentral Kanada (BoC) Tiff Macklem dalam kesaksian di dewan perwakilan rakyat negara ini pada Rabu (23/11/2022).
"Inflasi telah turun dalam beberapa bulan terakhir, namun kami belum melihat penurunan umum dalam tekanan harga," kata Macklem. "Fase pengetatan ini akan segera berakhir. Kami semakin dekat, tetapi kami belum sampai ke sana."
Setelah laporan kenaikan pekerjaan yang kuat untuk Oktober, tingkat inflasi tahunan Kanada tetap stabil pada bulan yang sama di 6,9 persen, masih jauh di atas target bank sentral 2,0 persen, sementara ukuran inflasi inti beragam, data menunjukkan minggu lalu.
"Kami mengantisipasi (inflasi) akan tetap cukup tinggi untuk sisa tahun ini. Ini akan mulai menurun tahun depan," kata Macklem kepada anggota parlemen. "Kami bertekad untuk mengembalikan inflasi ke target kami."
BoC menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin bulan lalu, mengangkat suku bunga kebijakan menjadi 3,75 persen, tertinggi sejak 4,0 persen yang terlihat pada Januari 2008. Bank juga juga memperkirakan pertumbuhan akan berhenti dari kuartal keempat tahun ini hingga pertengahan tahun depan.
Pasar uang telah sepenuhnya mendiskon 25 basis poin dari pengetatan lebih lanjut pada keputusan kebijakan BoC berikutnya pada 7 Desember dan melihat peluang 20 persen untuk kenaikan 50 basis poin.
Anggota parlemen konservatif mendesak Macklem untuk menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan bank secara berbeda untuk menghindari lonjakan inflasi.
Macklem menegaskan kembali bahwa "dengan melihat ke belakang", bank akan mulai memperketat kebijakan moneter lebih cepat, menambahkan bank akan meninjau kembali cara kerja alat moneter selama periode ini.
"Ketika kita mendapatkan inflasi kembali ke 2,0 persen, saya pikir kita harus meninjau secara menyeluruh bagaimana semua alat kita bekerja," katanya.
Pemimpin Partai Konservatif Pierre Poilievre mengatakan dia akan memecat Macklem dan menyalahkan pelonggaran kuantitatif karena telah memicu kenaikan harga.
Baca juga: Selandia Baru naikkan suku bunga terbesar untuk kendalikan inflasi
Baca juga: China tahan suku bunga acuan tidak berubah 3 bulan berturut-turut
Baca juga: Bank sentral Filipina menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022