Moskow (ANTARA) - Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Rabu (23/11/2022) para pejabat Rusia akan bekerja untuk membuka blokir pupuk Rusia yang tersangkut di pelabuhan-pelabuhan Eropa dan melanjutkan ekspor amonia dengan pipa melalui Ukraina.
Pada pertemuan dengan pengusaha Rusia Dmitry Mazepin, yang menyerahkan kendali atas produsen pupuk Uralchem-Uralkali setelah terkena sanksi Uni Eropa pada Maret, Putin mengatakan Rusia siap untuk meningkatkan ekspor pupuknya.
"Masalah utamanya mungkin karena cukup banyak pupuk yang dibekukan di pelabuhan Eropa," kata Mazepin pada pertemuan yang ditayangkan di TV pemerintah.
Ada 262.000 ton pupuk Uralchem yang dibekukan di pelabuhan Estonia, Latvia, Belgia, dan Belanda, katanya. Produsen lain, Acron dan Eurochem, masing-masing memiliki 52.000 ton dan hampir 100.000 ton pupuk mereka tertahan di Eropa.
Kargo terdampar karena sanksi Uni Eropa terhadap mantan pemilik perusahaan, termasuk Mazepin. Uralchem mengatakan pada 12 November telah setuju dengan Belanda, Estonia dan Belgia untuk mengirimkan pupuk ke negara-negara Afrika secara gratis.
Namun demikian, Putin mengatakan sumbangan yang diusulkan ini pun diblokir. Dia setuju untuk meminta bantuan pejabat Rusia, dengan mengatakan bahwa dia telah dihubungi oleh beberapa pemimpin Afrika terkait masalah tersebut.
"Sepanjang waktu kita berbicara tentang perlunya membantu negara-negara termiskin dan masalah yang sama sekali tidak terkait dengan ketahanan pangan, pasokan ini, bahkan donasi, diblokir," kata Putin. "Ini benar-benar tidak dapat diterima, tetapi itu terjadi."
Mazepin juga meminta bantuan lebih lanjut dari Putin untuk memulai kembali ekspor amonia Rusia melalui pipa yang mengalir dari Rusia melalui Ukraina ke Laut Hitam.
Ekspor amonia, yang digunakan dalam pupuk, bukan bagian dari pembaruan minggu lalu dari kesepakatan Laut Hitam yang memungkinkan pengiriman biji-bijian ke Ukraina, meskipun PBB optimis Rusia dan Ukraina dapat menyetujui persyaratan untuk jalur pipa tersebut.
"Kami berharap ketika ada kelanjutan dari kesepakatan biji-bijian, yang baru-baru ini dibuat, masalah ini juga akan diselesaikan. Tetapi saya ingin melaporkan kepada Anda bahwa pihak Ukraina mengedepankan sejumlah masalah politik yang berada di luar jangkauan kompetensi kami," kata Mazepin.
Putin menjawab: "Kami juga akan bekerja dengan PBB, dengan rekan-rekan kami dari organisasi. Kami akan melihat hasilnya."
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada September dia hanya akan mendukung dimulainya kembali ekspor amonia melalui Ukraina jika Moskow mengembalikan tawanan perang, sebuah ide yang ditolak Kremlin.
Baca juga: Putin katakan Rusia siap berikan pupuk gratis kepada negara berkembang
Baca juga: Presiden Brazil tolak sanksi terhadap Rusia demi jamin impor pupuk
Baca juga: Rusia perpanjang kuota ekspor pupuk untuk bantu petani dalam negeri
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022