Pabrik itu rencananya ada di dermaga

Jakarta (ANTARA) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta PT Food Station Tjipinang Jaya akan membangun pabrik minyak goreng di dekat Pelabuhan Cilegon, Provinsi Banten agar mempermudah proses distribusi bahan baku.


"Pabrik itu rencananya ada di dermaga. Jadi, ketika merapat, dia (bahan baku) langsung ke pabrik. Dan hasil produksinya akan langsung didistribusikan ke DKI Jakarta," kata Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo di Jakarta, Rabu.

Saat ini, kata Pamrihadi, pihaknya tengah melakukan kajian pembangunan pabrik tersebut bersama berbagai pihak, yang hasilnya diharapkan terbit pada Maret 2023.

"Untuk pembangunan pabrik minyak goreng sedang dalam kajian. Kajiannya melibatkan institusi independen. Selesainya kemungkinan Maret tahun depan," ucap Pamrihadi.

Baca juga: Menperin: Ada anomali distribusi minyak goreng curah di Jakarta

Pamrihadi menyebutkan, pabrik minyak goreng di Cilegon itu akan dibangun pada lahan aset seluas 6.000 meter persegi milik PT Krakatau Bandar Samudera (KBS).

"Kalau pabrik paling dibutuhkan tidak terlalu luas ya, 6.000 meter cukup. Untuk kapasitas produksi, saya lupa detailnya," kata dia.

Ia menyebut, untuk pembangunan pabrik itu, pihaknya memiliki tiga skema pembiayaan yakni bermitra dengan swasta, dibangun investor dan mengajukan penyertaan modal daerah (PMD).

Pamrihadi mengatakan meski telah memiliki skema pembiayaan, dia belum bisa memperkirakan besaran biaya pembangunan pabrik minyak goreng tersebut.

Baca juga: Kejati DKI sita satu kontainer barang bukti kasus ekspor minyak goreng

"Karena masih menunggu kajian," ucapnya.

Inisiasi pembangunan pabrik minyak goreng ini, terkait dengan momen tingginya harga minyak goreng karena kelangkaan komoditas tersebut di pasaran beberapa waktu lalu.

Pabrik ini diharapkan bisa menjaga stok dan harga komoditas tersebut di pasaran.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022