membangun komunikasi serta hubungan baik dengan semua pihak,
Jakarta (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali menerima penghargaan Itjen Awards dengan kategori Satuan Kerja dengan Tata Kelola ZI WBK WBBM, Penerapan Pengendalian Internal, serta Tindak Lanjut Pengawasan yang Baik.

"Saya sangat bersyukur selalu didampingi oleh tim yang hebat," ujar Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bali Komang Sri Marhaeni dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi didampingi oleh Inspektur Jenderal Kemenag Faisal Ali Hasyim.

Sri Marheni menyatakan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada umat. Ia juga ingin ASN di Kanwil Kemenag Bali menjadi abdi negara yang dapat mengubah dan membangun budaya layanan terbaik.

"Seluruh ide-ide perubahan yang sudah saya rancang dapat diterjemahkan dan diwujudkan bersama-sama dengan seluruh jajaran," kata Sri Marheni.

Baca juga: Kemenag segera cairkan tunjangan guru agama Islam non-PNS
Baca juga: Kemenag gelar kompetisi Robotik Madrasah 2022 di Yogyakarta

Ia menyampaikan kiat memimpin di Kanwil Kementerian Agama provinsi Bali. Selain, memotivasi diri untuk melakukan perubahan dan perbaikan, yang juga penting yakni menjalin sinergi dengan sejumlah pihak untuk peningkatan layanan.

"Membangun sinergi dengan para kolega dan tetap menjalin dan membangun komunikasi serta hubungan baik dengan semua pihak," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta jajarannya di Kementerian Agama untuk fokus dalam memperbaiki layanan publik dan menghindari setiap kinerja dari kecurangan (fraud), sesuai amanah Presiden Joko Widodo.

"Pertama, layanan publik yang belum maksimal sesuai harapan masyarakat. Kedua, isu kecurangan (fraud) yang ditengarai masih terjadi dalam layanan publik, pengadaan barang serta praktek transaksional dalam mutasi promosi jabatan," ujar Yaqut.

Yaqut menyampaikan dirinya sangat peduli terhadap perbaikan layanan publik di Kementerian Agama. Banyak layanan di Kementerian Agama yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, mulai sejak lahir hingga meninggal.

Ia menyebut bahwa masalah yang dihadapi di Kemenag sudah sedemikian menumpuk. Karena itu, dia berharap, seluruh aparatur Kemenag saat ini tidak menjadi bagian dari masalah di Kemenag, tapi menjadi bagian solusi dari Kemenag.

Baca juga: Indeks kepuasan pelayanan jamaah haji diprediksi meningkat

Baca juga: Kemenag-Bappeda bersinergi tingkatkan indeks kerukunan di Kota Bitung

Baca juga: Kemenag rilis program Masjid Pelopor Moderasi Beragama

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022