Semarang (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengatakan bahwa perempuan wajib memiliki ilmu pengetahuan dan berkontribusi dalam pembangunan negara.

Hal itu disampaikan Wagub saat membuka Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) 2022 di Kampus III UIN Walisongo Semarang, Rabu.

Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng, kemudian mencontohkan kisah Sayyidah Khadijah yang merupakan istri pertama Nabi Muhammad SAW.

Khadijah menikah dengan Muhammad SAW sebelum kenabiannya muncul dan hal itu dilakukan Khadijah karena sudah memiliki ilmu pengetahuan yang cukup.

Baca juga: KUPI: Ulama perempuan satukan komitmen bangun peradaban berkeadilan

"Kalau saat ini para cendekia perempuan ingin mengangkat kembali bahwa perempuan ikut andil dalam peradaban, penyampaian terhadap agama itu sudah wajar,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Yasin mengajak para delegasi dari puluhan negara yang menjadi peserta KUPI untuk berwisata di Provinsi Jawa Tengah.

Beberapa objek wisata, kata dia, menarik perhatian ulama perempuan dari luar negeri.

"Salah satunya adalah Kawasan Kota Lama Semarang, jangan bicara kota lamanya, namun bagaimana peradaban di sana. Kalau jalan ke selatan sedikit ada Alun-Alun Semarang. Di sana toleransi sangat kuat sebab di belakang masjid, ada kampung Arab, di sampingnya ada Kawasan Pecinan, setelah itu ada penduduk Jawa,” katanya.

Baca juga: Ulama perempuan jadi benteng pertama tangkal ajaran merusak

Masyarakat setempat, lanjut dia, bersama-sama membangun peradaban dan toleransi, khususnya di Kota Semarang yang patut diapresiasi.

Direktur Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia Ruby Kholifah mengatakan bahwa peserta KUPI dari puluhan negara akan berdiskusi selama empat hari untuk membicarakan peran perempuan dalam membangun kebijakan yang melindungi perempuan.

“Para peserta akan mempelajari pengalaman Indonesia dalam membangun gerakan di bawah ulama perempuan," ujarnya.

KUPI digelar di Kota Semarang dan Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah, pada 23-26 November 2022, diikuti perwakilan dari puluhan negara dengan total peserta sebanyak 1.600 orang.

Baca juga: Kongres Ulama Perempuan Indonesia angkat isu kesetaraan gender

Delegasi luar negeri yang datang antara lain dari negara Burundi, Kanada, Mesir, Finlandia, Prancis, Jerman, Hong Kong, Hungaria, India, Kenya, Indonesia, Malaysia, Maroko, Pakistan, Filipina, Suriah, Sri Lanka, Thailand, Belanda, Tunisia, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022